Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2014

LIPUTAN KHUSUS PEMIRA 2014: KPU JANGGAL PANGKAL PEMIRA “ABAL-ABAL”

Salah satu dari sekian banyak fungsi kampus adalah menjadi tempat untuk belajar berdemokrasi. Kalau masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum (pemilu) memilih presiden dan wakil presiden serta anggota DPR, maka di kampus,mahasiswa dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan berdemokrasi misalnya saja melalui pemilu raya, yang diselenggarakan KPU ( Komisi Pemilihan Umum ) Universitas Negeri Malang (UM) untuk memilih pasangan   presiden dan wakil Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan juga Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) .

ESAI Peranan Media dan “SUNGKANISME” dalam berpolitik

Oleh: Muhammad Nur Fahmi* Masyarakat sering kali heran dan bertanya-tanya, mengapa kondisi politik semrawut dan agenda penegakan hukum semakin merosot? Padahal esensi dari kata “politik” itu sendiri menurut Komarudin Hidayat (2014) adalah untuk menciptakan ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan hidup warganya. Hal tersebut kiranya menjadi sebuah problematika yang sangat kompleks untuk dipecahkan. Apakah memang kesemarawutan kondisi politik ini disebabkan akibat kurangnya pemahaman para “subjek” politik terhadap esensi politik itu sendiri atau mayoritas masyarakat di negeri ini hanya berperan sebagai “objek” politik semata.

Pemira, Warga FT Banyak yang Absen

Kamis (20/2), kondisi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di depan gedung H5 Fakultas Teknik (FT) terlihat sepi. Ketika ditemui kru Siar, hanya ada dua orang petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berjaga dan tampak terduduk lesu. Menurut mereka, TPS baru dibuka sekitar pukul 09.00 WIB. Sekitar pukul 13.00 WIB jumlah pemilih baru mencapai sekitar 60 orang. Tentu hal ini tidak sesuai harapan. Padahal Daftar Pemilih Tetap (DPT) di FT berjumlah ribuan.

Hilangnya Animo PEMIRA Warga FPsi

Tahun ini, Pemilu Raya (Pemira) 2014 kembali dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, calon presiden mahasiswa (presma) hanya satu pasang saja, meski waktu pendaftaran telah diperpanjang. Tidak hanya calon presma yang kurang animo, melainkan calon Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) juga sepi peminat. “FPPsi hanya satu orang yang mencalonkan diri sebagai DPM yaitu bernama Azizah Fajar Islam” Kata Ery dan Dwi sebagai penjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di FPPsi. Tidak hanya itu, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di FPPsi minim partisipasi. Berbagai alasan timbul yang dikemukakan oleh beberapa mahasiswa FPPsi diantaranya adalah soal ketidaktahuan bahwa pada tanggal 20 yang lalu merupakan hari pencoblosan, selain itu juga beberapa mahasiswa FPPsi tidak mengetahui latar belakang serta visi misi calon presma. (aak/avz)   

Editorial: Antara Demokrasi dan Mahasiswa Hari Ini

Oleh: Mutia Husna Avezahra* Peran mahasiswa sepanjang perjalanan sejarah Bangsa Indonesia adalah sangat berharga untuk kita pelajari serta kita maknai sebagai seorang mahasiswa hari ini. Memang, terdapat jurang menganga antara   mahasiswa zaman dulu dan mahasiswa zaman sekarang yang memicu pertanyaan eksistensi dan kontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada mahasiswa masa kini. Sebut saja soal ber-demokrasi pada level kampus kita tercinta. Sepertinya, kita masih harus terus belajar bagaimana mewujudkan demokrasi secara praktikal dan esensial, mengingat terdapat ketimpangan yang kita rasakan di sana-sini. Banyak sekali yang akan kita keluhkan mulai dari soal menjamurnya mahasiswa yang apatis sekaligus pragmatis sampai soal detail-detail peran jajaran wakil mahasiswa yang terlampau sibuk mengibarkan bendera partainya. Itu semua adalah akibat konstruksi demokrasi yang belum kuat mencengkeram akar-akar substansi kehidupan mahasiswa. Lalu, kiranya mengapa de

PEMBOIKOTAN PEMIRA DI FIK

Kamis (20/2) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan pemungutan suara pemilu raya Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UM. Pemungutan suara dilakukan pada setiap fakultas di UM. Di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), tempat pemungutan relatif sepi. “Sampai jam 12.00 WIB, belum ada satu pun mahasiswa yang mencoblos,” demikian keterangan Indra, salah satu anggota KPU yang berjaga di tempat pemungutan suara FIK. Ketika ditanya tentang alasan pemungutan suara yang sepi, Indra mengaku tidak tahu menahu, sebab pihaknya hanya pelaksana. Indra menjelaskan bahwa Kasubag Kemahasiswaan dan Ketua BEM FIK sudah membantu menyuruh mahasiswa FIK untuk mencoblos. Namun, Hendro, Ketua BEM FIK mengaku tidak pernah menyuruh mahasiswa FIK untuk menggunakan hak pilihnya. Beberapa mahasiswa FIK angkatan 2012 dan 2013 pun mengaku sama sekali tidak tahu kalau hari itu merupakan hari pemilihan umum. “Memangnya ini ada acara apa?” kata Fajar, salah seorang mahasiswa