Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2013

Klarifikasi: BEM U Dapat Rapor Merah dari Rektorat

SIAR melakukan mediasi dengan rektorat Selasa (3/9), hal ini terkait dengan berita yang berjudul BEM U Dapat Rapor Merah dari Rektorat (edisi PKPT 2013, red). Mediasi dilakukan karena adanya surat dari BEM U yang meminta klarifikasi Pak Sucipto selaku Wakil Rektor III. Pak Cip mengaku bahwa berita yang dimuat itu benar, namun berita tersebut kurang lengkap. Pak Cip menjelaskan bahwa statetment tersebut sampai keluar sebagai ekspresi kekecewaan terhadap BEM U.  Dua alasan utama yang menyebabkan Pak Cip kecewa adalah pernyataan BEM U pada evaluasi PKPT hari pertama yang menyatakan bahwa rektorat terkesan cuci tangan dalam masalah PKPT hari pertama (bisa dibaca di SIAR edisi PKPT pertama). Penyebab kedua adalah BEM U mengkritisi jajaran fakultas (dekan, para wakil dekan) di depan rektor pada saat evaluasi yang diinisiasi oleh BEM U sendiri.  Pak Cip mengaku BEM U tidak berkomunikasi terlebih dahulu saat akan melaksanakan evaluasi, dan di situ beliau sudah merasa gelo . “Saya me

BEM FPPsi: Tabrak Jalur Tapi Produktif

Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi) ibarat armada kapal yang baru saja diterjunkan di samudra yang luas. Sebuah kapal yang sudah disambut dengan gulungan ombak, mau tidak mau harus segera membuka layarnya untuk bersiap ambil kemudi menempuh jarak. Lajur kemudi seperti apakah yang sedang dibentuk pada ormawa FPPsi? Kami mencoba menggalinya melalui Bu Dyah Sulistiyorini sebagai Pembina ormawa FPPsi. Budaya organisasi seperti apa di FPPsi?  “Saya mencoba membangun budaya profesional pada BEM. Semoga BEM ini bisa menjadi tempat belajar sehingga siap untuk terserap di dunia kerja. Dunia kerja itu membutuhkan orang-orang yang mempunyai ide-ide kreatifitas, analisa berpikir, dan ketahanan kerja.  Dengan seiring berjalannya waktu kami juga masih mencari visi dan misi yang tepat, tapi tetap saya ingin membentuk organisasi yang profesional. Selain itu saya ingin menyelamatkan anak-anak saya, nah karena saya tidak bisa mengubah dari atas, maka saya mengubahnya dari bawah”. Apakah U

Puisi: Tragedi

Tatap Pertama Permata Ketika Kaki Kiri Menginjak Kaki Kanannya Kaki Kanan Menginjak Tangan Kanannya Tangan Kanan Mencekik Tangan Kirinya Tangan Kiri Mencekik Lehernyanya Sendiri Bukan Ditindas Hanya Dibodohi Bukan Dibunuh Hanya Dikuliti Berdiri Setengah Hidup Tidak Bernyawa Hanya Beraga Tidak Menatap Hanya Menerawang Tidak Beratap Hanya Beralas Kutukkan Merajai Dasar Kerancuan Penjajahan Tanpa Dasar Dimulai Tanpa Akhir Karir Dimana Puncak Menilik Rasa Menilik Tragedi Oleh: Akmaliyah Ali Romadhoni *buletin hal 10. Terbit 21 Oktober 2013

Feature: Perjuangan Sang Putra Bima Meraih Cita-cita

                     Sentuhan kasih cahaya mentari pagi, menemani langkah kakiku menuju ruang registrasi timur. Suasana ruang registrasi cukup ramai. Saya duduk dengan santai menunggu seseorang yang belum pernah saya temui sebelumnya. Ada beberapa mahasiswa yang sibuk menatap laptop dan wifian . Ada juga yang hanya mengobrol. Selang beberapa menit, terlihat mahasiswa tinggi tegap dengan balutan jaket orange dan celana jeans sibuk memencet tombol handphone nya sambil menoleh kanan dan kiri. Terlihat bingung dan mencari seseorang juga. Saya pun mengirim pesan kepada seseorang yang akan saya temui. Ternyata, dugaan saya benar, mahasiswa inilah yang saya tunggu.             Saya pun menghampiri dan menyalaminya. Dia pun membalas dengan agak malu. Suasana ruang registrasi kurang kondusif untuk bercengkerama. Kami pun memilih bercengkerama di teras gedung TIK. Di benak dan pikiran mahasiswa tersebut adalah mengapa dan untuk apa saya ingin menemuinya. Setelah saya memberikan penje

UM Kembangkan Pusat Bisnis

UM Kembangkan Pusat Bisnis Pada dasarnya Universitas Negeri Malang (UM) memiliki 4 organ di dalam kampus, yaitu Rektor, Senat Akademik, Satuan Pengawas Internal (SPI), dan Pusat Bisnis UM. Salah satu dari organ universitas itu adalah Pusat Bisnis UM yang saat ini bertugas untuk mengelola tiga gedung, di antaranya gedung Graha Cakrawala, Sasana Krida, dan Sasana Budaya. Ketiga gedung itu dikelola dan dipasarkan secara profesional oleh Pusat Bisnis UM.  “Untuk sementara ini, Pusat Bisnis hanya mengelola ketiga gedung itu, tapi insyallah ke depannya, mungkin tahun depan Pusat Bisnis akan mengelola penerbitan (UM Press, red) dan sarana olahraga yang meliputi stadion, kolam renang, dan lapangan tenis,” tutur Dr. I Wayan Dasna, M.Si, M.Ed selaku Wakil Rektor IV. Banyak kabar yang beredar bahwa UM akan membangun hotel, rumah sakit, dan lain-lain. Menurut Wakil Rektor IV, kabar itu tidak benar adanya karena sampai kapanpun UM tidak akan membangun rumah sakit karena pada notabene-nya UM a

Telatnya Pencairan Dana Bidikmisi

Akhir-akhir ini di beberapa media massa seperti facebook dan twitter bahkan di dunia nyata banyak mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang membicarakan tentang masalah pencairan dana bidikmisi yang terlambat untuk periode Juli-September ini. “Banyak opini yang muncul dari mahasiswa dan kebanyakan opini mereka berupa kecaman yang merupakan prasangka-prasangka negatif akan terlambatnya pencairan dana bidikmisi yang di mana bermasalah dengan kampus tapi ada juga mahasiswa yang menerima saja tanpa memikirkan prasangka-prasangka negatif seperti saya, saya di sini tidak begitu mempermasalahkan terlambat tidaknya yang penting bagi saya uangnya cair,” tutur Abigail yang menjabat sebagai bendahara umum di Forum Mahasiswa Bidikmisi (Formadiksi). Terlambatnya pencairan dana bidikmisi merupakan suatu masalah besar bagi sebagian mahasiswa bidikmisi yang notabene mereka hidup dan kuliah dari uang bidikmisi. Sungguh malapetaka yang amat besar jika hal ini terjadi secara berturut-turut m

Headline: Mengenal Lebih dekat Graha Rektorat UM

Rencana pembangunan gedung rektorat  Universitas Negeri  Malang (UM)  yang dimulai  sejak tahun 2011 sempat mengundang kontroversi di berbagai kalangan civitas akademika kampus. Seperti yang telah banyak beredar, pembangunan Graha Rektorat ini memakan biaya milyaran rupiah. Sejak dibuatnya master plan I pada 2011, proyek ini telah menelan sekitar 1,2 milyar rupiah untuk tahap pernecanaan saja.  Di tahun yang sama pula, proyek ini telah menyelesaikan pembangunan pondasi yang  menghabiskan biaya sekitar 21 milyar. Biaya sebesar ini diambil dari APBN  (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) serta  BNPT. Dalam hal ini, pihak kampus tidak menggunakan UKT (Uang Kuliah Tunggal) sama sekali sebagai sumber dana. Ketika ditanya mengapa semahal itu, kepala Unit Layanan Penyedia (ULP) sarana dan prasarana UM , Sulton menerangkan, “Kita menggunakan basement dengan ketebalan dua meter. Untuk bahan-bahan materialnya kami menggunakan kualitas terbaik, agar tidak mudah merembes dan runtuh.” Sult