Skip to main content

Klarifikasi: BEM U Dapat Rapor Merah dari Rektorat

SIAR melakukan mediasi dengan rektorat Selasa (3/9), hal ini terkait dengan berita yang berjudul BEM U Dapat Rapor Merah dari Rektorat (edisi PKPT 2013, red). Mediasi dilakukan karena adanya surat dari BEM U yang meminta klarifikasi Pak Sucipto selaku Wakil Rektor III. Pak Cip mengaku bahwa berita yang dimuat itu benar, namun berita tersebut kurang lengkap. Pak Cip menjelaskan bahwa statetment tersebut sampai keluar sebagai ekspresi kekecewaan terhadap BEM U.

 Dua alasan utama yang menyebabkan Pak Cip kecewa adalah pernyataan BEM U pada evaluasi PKPT hari pertama yang menyatakan bahwa rektorat terkesan cuci tangan dalam masalah PKPT hari pertama (bisa dibaca di SIAR edisi PKPT pertama). Penyebab kedua adalah BEM U mengkritisi jajaran fakultas (dekan, para wakil dekan) di depan rektor pada saat evaluasi yang diinisiasi oleh BEM U sendiri.  Pak Cip mengaku BEM U tidak berkomunikasi terlebih dahulu saat akan melaksanakan evaluasi, dan di situ beliau sudah merasa gelo.


“Saya mengawali evaluasi positif”, jelas Pak Cip ketika menceritakan perihal evaluasi kepada SIAR saat mediasi. Pak Cip mengaku tidak menyinggung sedikit pun kesalahan BEM U saat pelaksanaan PKPT hari pertama, dan juga permasalahan BEM U dengan BEMFa. Namun setelah itu BEM U menyampaikan keluhan-keluhan terhadap dekan dan wakil dekan seperti tentang selebaran dan juga permasalahn koran di FIS. hal ini mebuat Pak Cip kecewa dan agak marah, sehingga keesokkan harinya ketika diwawancara SIAR munculah statement yang mengatakan bahwa BEM U sedikit-sedikit wadul (SIAR edisi PKPT ketiga).

Comments

  1. ya memang begitu keadaannya, kalau fihak BEM tidak merasa pantas mendapat raport merah, berarti yang memang malah pantasnya gak dapat raport

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.