Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2016

Media Sosial Merengut Masa Anak-Anak

*Siti Imroatus a.k.a ieyma fiezhma Perkembangan teknologi melahirkan bentuk media baru yaitu media internet (online) yang salah satu didalamnya melingkupi media sosial. Media sosial merupakan salah satu produk perkembangan teknologi yang saat ini sangat digandrungi beberapa kalangan muda. Media sosial bisa dikatakan sebagai media online yang mendukung interaksi sosial antar pengguna. Bentuk dari media sosial sendiri diantaranya jejaring sosial, yang mana merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi yang akan terhubung dengan teman teman pengguna lainnya agar bisa saling berbagi informasi dan juga berkomunikasi. Sekarang ini jejaring sosial terbesar dan setiap tahun selalu bertambah penggunanya diantaranya adalah facebook dan twitter. Namun dengan seiringnya waktu para ahli teknologi sudah banyak menciptakan berbagai jejaring sosial yang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Seperti halnya whatsApp, Line, Kakaotalk, Blackberry messengger dan lain sebagainya

Impian Tikus

*Iing Indarwarti www.apakabardunia.com   Duri mengelus Tengok Anggora di elus ~ Terhina dianggap rakus Dibenci karena akal bulus Meski licik, tapi cerdik Segalanya demi perut ~ Jika aktivitas mulai terendus Tikus segera lari memasuki zona aman Masuk lubang-lubang sempit dan busuk Kalau perlu tikus menyeberang ke negeri orang Berganti baju dengan sebutan lebih keren “Mouse”… ~ Meski begitu tikus tetap dianggap pengecut Diam-diam merancang aksi Bersekongkol menggerogoti yang bukan haknya ~ Suatu ketika aksi tikus terungkap Ada yang tertangkap Namun, pastinya tikus-tikus kecil Tikus besar bersembunyi di lubang busuk Menunggu suasana kembali aman dan terkendali ~ Jangan salah, tikus pandai bernyanyi Manakala terperangkap Nyanyian cit cit cit ciiiiiiiit Terdengar kesana kemari tiada henti Bernyanyi seolah tak berdosa Lempar batu sembunyi tangan Bersikukuh tak ada kesalahan Sebelum benar-benar bukti ditemukan ~ Men

LKMMTD FT, Buktikan Bukan Milik Pemimpin yang Main-Main

Minggu (10/4) telah berakhir acara Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMMTD) 2016 di aula gedung H5 Fakultas Teknik (FT). Acara yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT ini, setidaknya diikuti oleh 150 mahasiswa FT angkatan 2015 dan 2014. Mengusung tema “Meniti Jiwa Integritas Guna Menciptakan Pemimpin yang Bertabat dalam Masyarakat”, seluruh peserta diakui Finda Maria, Ketua Pelaksana LKMMTD FT 2016, merupakan peserta terpilih dari hasil seleksi interview yang diadakan satu minggu sebelumnya. “Dalam interview , kami memilih sosok yang punya niat untuk ikut program ini, dan juga mereka yang benar-benar ingin belajar mengenai kepemimpinan,” ungkapnya. Acara yang dimulai pada Sabtu (9/4) ini, dimulai dengan materi sinergitas visi dan misi organisasi oleh Yuni Rahmawati, Pembina BEM FT. Peserta tidak hanya dituntut untuk mendengarkan materi saja, namun juga ditugaskan untuk berdiskusi dan merancang visi dan misi sebuah organisasi. Di

Buletin Edisi Maret 2016

Dapatkan buletin edisi Maret 2016 disini! klik download

Buah Bubar Paksa, Persma Mataram Tak Tinggal Diam

Lagi-lagi Pers Mahasiswa mengalami diskriminasi. Pelaku utamanya adalah birokrat kampus. Kisah pilu pembubaran paksa pengurus Unit Kegiatan Pers Kampus Mahasiswa (UKPKM) Media Universitas Mataram (Unram) pada November 2016 masih bersambung. Pembubaran tersebut terjadi karena pihak rektorat menganggap bahwa produk jurnalis UKPKM Media telah mengganggu kenyaman kampus Unram.   Buntut dari pembubaran sepihak pengurus UKPKM Media oleh pihak rektorat, Rabu Sore (6/4) adalah pengusiran pengurus yang sedang melaksanakan rapat redaksi di kantor sekretariatannya.

Buletin Edisi Pra Pemira 2016

Dapatkan buletin edisi Pra Pemira 2016 disini! dokumen siar klik download

Atas Nama Keadilan

*Zainal Abidin  www.artikelsiana.com Dalam sesosok pikiran yang berpikir yang idealis Engkau berdiri atas nama keadilan Tertuang dengan tinta-tinta kegelapan dalam kertas lusuh demi perdamaian Rasa damai yang berjubah dalam benteng kaum kapitalis... kau lemah saat mencoba berdiri pun kau hanya terbaring di atas tanah Engkau Tak dapat berdiri dengan kedua kakimu Hingga mengurai pertikaian dalam setiap detak palumu Kau lumpuh dengan gambar nol lima Saling menghunus demi masa birokrasi Hukum yang dulu memaksa Tapi tak mampu melihat dengan kedua mata Hanya mengikat dengan tali usang nan lusuh dan rapuh Hukum yang dulu buta Kini memandang dengan sebelah mata Karena kau telah terkurung dalam jurang perbudakan Perbudakan yang tak lagi membebaskan kau dengan sebebas-bebasnya Hukum yang “tegas” Membuat rakyatmu tertindas lemas Bak pisau yang runcing pada dasarnya Bak pisau yang tumpul pada atapnya Menindas habis semut-semut jelata Menjunjun