Skip to main content

LKMMTD FT, Buktikan Bukan Milik Pemimpin yang Main-Main


Minggu (10/4) telah berakhir acara Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMMTD) 2016 di aula gedung H5 Fakultas Teknik (FT). Acara yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT ini, setidaknya diikuti oleh 150 mahasiswa FT angkatan 2015 dan 2014. Mengusung tema “Meniti Jiwa Integritas Guna Menciptakan Pemimpin yang Bertabat dalam Masyarakat”, seluruh peserta diakui Finda Maria, Ketua Pelaksana LKMMTD FT 2016, merupakan peserta terpilih dari hasil seleksi interview yang diadakan satu minggu sebelumnya. “Dalam interview, kami memilih sosok yang punya niat untuk ikut program ini, dan juga mereka yang benar-benar ingin belajar mengenai kepemimpinan,” ungkapnya.



Acara yang dimulai pada Sabtu (9/4) ini, dimulai dengan materi sinergitas visi dan misi organisasi oleh Yuni Rahmawati, Pembina BEM FT. Peserta tidak hanya dituntut untuk mendengarkan materi saja, namun juga ditugaskan untuk berdiskusi dan merancang visi dan misi sebuah organisasi. Disusul dengan materi manajemen organisasi oleh Novi Trisman Hadi, mantan ketua BEM FT 2014, dan serangkain materi lainnya, hingga puncaknya pada hari Minggu dibuka dengan pemberian motivasi berorganisasi dan kemampuan public speaking oleh Umi Hayati, dosen FIP UM, dan diakhiri dengan materi administrasi, kesekretariatan dan LPJ. “Acaranya gak garing, karna peserta juga ikut berperan aktif dalam acara, gak hanya diam duduk dengerin orang ceramah”, puji Gradyanto, salah satu peserta LKMMTD.

Meski sempat terkendala dengan bentroknya proker lain, yakni Anfak yang diadakan di Stadion Graha Cakrawala, namun hal ini dapat diatasi dengan baik “Banyak panitia harus menghandle acara Anfak, tapi tim panitia punya strategi dalam mengatur waktu, puncaknya, acara kita mampu berjalan dua-duanya,” tutur Musfirati, salah satu panitia LKMMTD. (mar/yrz)














Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.