Kamis
(20/2), kondisi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di depan gedung H5 Fakultas
Teknik (FT) terlihat sepi. Ketika ditemui kru Siar, hanya ada dua orang petugas
Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berjaga dan tampak terduduk lesu. Menurut
mereka, TPS baru dibuka sekitar pukul 09.00 WIB. Sekitar pukul 13.00 WIB jumlah
pemilih baru mencapai sekitar 60 orang. Tentu hal ini tidak sesuai harapan.
Padahal Daftar Pemilih Tetap (DPT) di FT berjumlah ribuan.
Mereka menjelaskan, KPU
baru dibentuk sekitar sebulan yang lalu. Sedangkan di kampus lain biasanya
sekitar September sudah dibentuk. Hal inilah yang menyebabkan persiapan dari
KPU kurang matang. “jadi persiapan kami kurang maksimal,” jelas Edi, salah satu
petugas KPU FT. Mereka juga menambahkan, pihak dari pusat meminta agar dalam
waktu sebulan semuanya sudah selesai.
Selain itu, penyebab
kurangnya publikasi mengakibatkan minimnya pemilih yang mengetahui informasi
akan adanya Pemilu Raya (Pemira). Pamphlet
yang dipublikasikan juga terbatas. Di FT sendiri hanya ada satu Pamphlet. Padahal FT memiliki empat
jurusan dengan gedung yang berbeda. Banner Pemira juga tidak terlihat di area
FT. Hal inilah yang mengakibatkan warga FT hanya sedikit yang mengetahui adanya
Pemira. “Cuma pamphlet. Saya
cari-cari nggak ada banner disini.” ujar Edi, petugas KPU yang sedang
menempuh kuliah di Jurusan Teknik
Elektro tersebut. (myd/gia)
Comments
Post a Comment