Skip to main content

Rusak Rumput Fakultas, Tugas Dibatalkan

Pelaksanaan Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) hari Jumat (19/08) yang berlangsung di empat tempat yaitu Aula FMIPA (gedung O1), Gedung Kuliah Bersama (gedung O3), Aula Matematika (gedung O7), dan  SPA (gedung O8) berjalan kondusif. Meskipun begitu, pada Kamis malam (18/08) panitia PKKMB FMIPA mengumumkan pembatalan tugas di website resmi FMIPA karena tugas-tugas tersebut mengakibatkan kegaduhan, ketidaktertiban dan kerusakan fasilitas yang dilakukan mahasiswa baru (Maba).

             “Maba yang seharusnya pulang, malah ramai mengerjakan tugas di FMIPA dan merusak rumput di halaman fakultas, sehingga dengan berat hati kami membatalkan tugas tersebut,” ujar Dimas, salah satu panitia PKKMB FMIPA. Keputusan tersebut juga didukung oleh Fatchur Rohman, Wakil Dekan III. “Saya mendukung kebijakan panitia, agar Maba tidak merasa diberatkan dengan tugas tersebut” ujarnya.

            Menurut beberapa responden dari Maba FMIPA ada yang merespon baik karena tugas dibatalkan dan ada juga yang merespon tidak senang dengan keputusan panitia PKKMB FMIPA yang mendadak. “Saya mangkel kan keputusan panita yang mendadak, dan saya sudah mengerjakannya sampai malem, saya gak sempat lihat website FMIPA” ujar Dwi Rokhmatin Maba S1 Fisika. (ug/din//mab)

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.