Universitas Negeri Malang (UM), Jum’at (18/08), Pengenalan
Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Teknik (FT) hari kedua di
gedung Graha Cakrawala (Graca) berjalan meriah. Hal ini terlihat dari kejutan unik
yang ditampilkan oleh panitia pelaksana PKKMB FT. Keunikan pertama terlihat
dari adanya sesi paper mob yang
dilakukan oleh Ksatria (red: julukan mahasiswa baru FT). Ada dua formasi dalam
sesi paper mob yang membentuk tulisan
‘TEKNIK UM’ itu.
Pertama,
tulisan berwarna merah dan yang kedua berwarna putih. Panitia memerlukan waktu
25 menit untuk mengatur Ksatria FT membentuk dua formasi tersebut. Sesi paper mob ini terinspirasi dari PKKMB
tingkat universitas yang membentuk formasi bertuliskan “UM”. Niki Priarsa Viki
Yonanda, Ketua Pelaksana PKKMB FT, mengungkapkan alasan sesi paper mob ini dilakukan untuk
menumbuhkan kekompakan antar Ksatria FT.
Keunikan
selanjutnya terlihat dari adanya bentangan bendera pusaka di tribun berhadapan
dengan almamater raksasa berukuran 5 X 7 meter rancangan mahasiswa Program Studi
Tata Busana yang memecahkan rekor MURI tahun 2010 silam. Tujuan dari bentangan
bendera pusaka berhadapan dengan jas almamater raksasa tersebut adalah untuk
menumbuhkan rasa nasionalisme Ksatria FT. Ana Lailatul Isnaini selaku Bendahara
Umum Badan Eksekutif Mahasiswa FT juga menjelaskan alasan dipajangnya almamater
raksasa tersebut untuk memotivasi Ksatria supaya bisa berkarya dan jadi kebanggakan
FT.
Secara
keseluruhan, PKKMB FT hari ke-2 terhitung lancar. Hanya saja pada sesi demo Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) terjadi masalah yang menimbulkan keluhan dari beberapa
UKM. Herwan Daulat Pinayungan, Ketua Diklat Dasar Paduan
Suara Mahasiswa Swara Satata Cakti
menyatakan jika pelaksanaan demo UKM di FT terjadi beberapa kendala,
seperti file video yang ternyata
belum terkumpul di pihak Panitia Pelaksana Fakultas padahal pihaknya sudah mengumpulkan.
Keluhan
yang serupa juga dirasakan UKM Blero..
Radiah Iryanti, anggota Divisi Musik UKM Blero menyatakan jika permasalahan sound saat pemutaran video tak sesuai
dengan ekspektasi mereka, maka akan berimbas pada waktu untuk melakukan
presentasi.“Terlebih pemberian waktu yang diberikan oleh pihak panitia tidak
jelas, jadinya agak tidak efisien ketika demo tadi,” tuturnya. Niki Priarsa Viki Yonanda
menyadari kendala tersebut dan
kemudian meminta maaf secara langsung kepada teman-teman
UKM dan para Maba.
“Kami dari pihak panitia meminta maaf, karna ada kesalahan teknis,” ucap Niki. (azu/fit/bww/ov//ing)
Comments
Post a Comment