Skip to main content

GOLDEN, Referensi dari Kampus Ternama dan Rancangan Rektorat

Universitas Negeri Malang (UM), Rabu (17/08), Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat universitas telah usai. Kegiatan PKKMB dilanjutkan di fakultas masing-masing selama tiga hari (18-20/08). Berbagai persiapan telah dilakukan oleh masing-masing panitia PKKMB fakultas, tak terkecuali panitia dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). “Sejauh ini persiapan untuk PKKMB FIP sudah hampir 100%, tinggal hal-hal kecil saja yang belum siap misalnya pemasangan banner penyambutan maba dan bantal untuk persiapan maba yang sakit,” ungkap Rika, selaku ketua pelaksana PKKMB FIP.

Tahun ini, PKKMB FIP mengusung konsep Go Oriented for Leadership and Education (GOLDEN). Pada konsep ini maba FIP mendapat julukan Garuda Golden Generation yang bermakna manusia muda yang selalu berkarya sedangkan panitianya disebut dengan kabinet Garuda Muda.
Tujuan pemilihan konsep tersebut adalah agar maba FIP menjadi maba yang kritis, solutif, dan beretika menekankan pada pembelajaran di luar kelas  yang berorientasi pada pengenalan seluruh elemen UM pada maba. Konsep yang dikemas dalam GOLDEN book dan ditulis oleh BEM FIP berdasarkan referensi dari beberapa universitas seperti UGM, ITB, UNNES, dan penyebaran angket mengenai keefektifan dari Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT) 2015 itu sempat diajukan ke rektorat untuk PKKMB 2016 tingkat universitas, namun tidak disetujui.
Karena konsep GOLDEN yang diajukan ditolak, panitia PKKMB FIP mengkombinasikannya dengan konsep PKKMB fakultas rancangan rektorat. Hal ini berkaitan dengan rundown acara. Dalam rundown konsep  GOLDEN ada beberapa acara tambahan yang disisipkan di akhir rundown.
Kombinasi tersebut menghasilkan jadwal baru yang lebih inovatif seperti demo Unit Aktivitas (UA) FIP dan mentoring pada hari pertama. Hari kedua terdapat pameran 13 stan yang terdiri atas  UA FIP, Himpunan Mahasiswa Jurusan seluruh FIP  dan Forum Mahasiswa Bidik Misi (Formadiksi). Pada penutupan hari ketiga PKKMB FIP, terdapat pengukuhan maba FIP, pembuatan formasi identitas FIP dan university tour.

Konsep gabungan ini diamini pihak Dekanat FIP. “Konsep GOLDEN sudah disetujui pihak fakultas karena konsep tersebut merupakan bentuk kreativitas dan semangat mahasiswa FIP,” tutur Dedi wakil dekan III FIP. (ma/ynn//eva)

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.