Skip to main content

Didahului Manten, FT Berbondong Pindah Tempat

Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) hari terakhir di Fakultas Teknik (FT) berjalan lancar, meskipun Maba harus berbondong-bondong pindah ke gedung yang berbeda.

Niki Prasetya Viki Yonanda, selaku Ketua Pelaksana Nalaparunggi (red: sebutan PKKMB FT) menuturkan, Sebenarnya sih itu info hari Senin, kemudian kami konfirmasi ke pengelola Graha Cakrawala (Graca) karena butuh gladi resik pada hari Rabu sore dan pihak Graca menyatakan jika hari sabtu 20/08 telah di pesan untuk acara pernikahan sejak  2015.”
Jika pada dua hari sebelumnya Nalaparunggi berlangsung di Graha Cakrawala, berbeda dengan hari ini (20/8) yang berlangsung di Sasana Krida. Dalam pelaksanaanya Maba FT dikumpulkan bersama sejak pukul 06.00 -10.00 WIB. Semua jurusan dikumpulkan di Sasana Krida. Kemudian setelah pukul 10.00 WIB Maba dipindahkan ke empat lokasi berdasarkan masing-masing jurusan. Jurusan Teknik  Mesin dipindah di Aula gedung H5 lantai 4, Jurusan Teknologi Industri di gedung G3, Jurusan Teknik Sipil di ruang Ava D9, dan Jurusan Teknik Elektro di gedung Sakri Tetal.
Berbagai organisasi di Jurusan Teknik Mesin membuat sambutan menarik untuk Maba. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), beserta organisasi teknik mesin lainnya, Rotary dan Tim Semeru membuat berbagai atribut spanduk bertuliskan “MESIN SOLID”, “THIS IS MACHINE”, “MESIN FT UM”. “Konsep pelaksanaannya udah kami bikin dari PKKMB universitas, namun untuk spanduk baru kita buat tadi malam,” terang  Afisa Famila Islami, Sekretaris Rotary. “Konsep sambut Maba seperti ini merupakan kali pertama,” tambah Miftachul Choirudin P., Humas Rotary. Menurut Mukhamad Andi Firismanda, Ketua HMJ Teknik Mesin menuturkan “Tujuan dari penyambutan Maba ini adalah agar terciptanya solidaritas di Jurusan Teknik Mesin.(fit/din/azu//yrz)


Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.