Skip to main content

Buat Formasi, Maba FE Antusias

Sumber: Mahasiswaum, foto by:@ ipeenk

Universitas Negeri Malang, Sabtu (20/08), hari terakhir Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Panitia Pelaksana Fakultas Ekonomi (PPFE) membuat inovasi baru dengan mengumpulkan Mahasiswa Baru (Maba) di halaman Gedung D3-D5 untuk membuat formasi yang bertuliskan “FE”.

Tujuannya supaya Maba FE terkesan dan teringat dengan PKKMB ungkap Eldo, Ketua Pelaksana PKKMB FE. “Kalau perpeloncoan yang diingat nanti  hanya  dibikin malu dan  marah-marahnya saja,” tambahnya.
Nurul Azizah, Maba Jurusan Akuntansi merasa senang dengan inovasi yang dilakukan oleh panitia PKKMB FE. “Kegiatan foto tadi menyenangkan, meskipun ada kakak-kakaknya yang terlihat jahat tapi saya yakin dalam hatinya hanya ingin mendisiplinkan kita”, ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Venny Juliasri, Maba Jurusan Ekonomi Pembangunan (EP), “Hari ini seru dan menyenangkan, saya merasa bangga saat membuat formasi FE.”
Inovasi baru yang lain juga ditunjukkan oleh PPFE yang menutup kegiatan PKKMB dengan menyanyikan lagu Darah Juang. Setelah itu, dilanjutkan bersalam-salaman antara Maba dengan PPFE disertai penyerahan surat kesan dan pesan kepada PPFE.
Surat tersebut dibedakan berdasar warna amplop yang mempunyai arti yang berbeda. Kuning untuk Anggota PPFE yang dianggap baik. Hitam untuk Anggota PPFE yang dianggap jahat dan seram. Merah muda untuk Anggota PPFE yang dianggap biasa-biasa saja. (tan/bia/rar/sds//zai)

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.