Skip to main content

Percaya dan Berjuang

*Sukma Maharani P

Hidup bagaikan menyusuri sebuah terowongan
Panjang, sepi, dan gelap
Lika liku setiap sudut, penuh rintangan
Tetapi, pastilah ada cahaya di akhir perjalanan
Hidup memang misterius
Kenapa ada derita bila bahagia tercipta?
Kenapa ada sang hitam jika putih itu suci?
Kenapa banyak sudut jika lurus lebih mudah?
Kenapa ada mendung jika pelangi lebih indah?
Kenapa mawar yang indah harus berduri?
Setiap kegelapan pasti tersimpan sinar terang
Teruslah berjalan
Berjuang dan bergerak
Bangun dari kegelapan, keterpurukan
Jangan kau dibelenggu oleh kegelapan
Jalani yang ada di hadapanmu
Berani berjuang untuk yang terbaik
Lalui setiap rintangan yang ada
Percayalah
Setiap perjalanan pasti ada akhir
Titik terang yang tersembunyi
Cepat atau lambat
Percayalah
Mendung pasti akan berganti
Jadilah kuat, berjuang dan bertahan
Tangan terkepal dan maju ke muka
Ingat, Tuhan tidak tidur, maha adil

*Pegiat LPM Siar, Jurusan Manajemen 2013

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.