* S.W. Ardiana Putri
Para tiran itu berteriak keras terus menerus, memekik hingga
menyakiti telinganya sendiri
Gempuran intervensi mengucur
Gejolak Menderas
Padam tapi memanas
Gerak-gerik dalam tidur pulas
Apalah kami, hanya jilat tak berkuasa atas api
Hanya comberan bekas hujan
Hanya jelata yang terkungkung dalam mewahnya pagar besi baja
Sudah, jangan biarkan sandiwara yang mereka rancang berakhir
Mulai muntahkan permainan
Mari mencakar dan meraung
Mari bangkit dan melawan
Enyahkan kelaliman
*Pegiat LPM Siar, jurusan Sastra Indonesia
Comments
Post a Comment