Skip to main content

MABA: Kampanye Calon Ketua BEM FIP, Singkat dan Seru



Kamis (19/11), KPFIP menyelenggarakan kegiatan kampanye calon Ketua BEM FIP. Kampanye yang berlangsung di area kantin FIP yang notabene merupakan tempat yang strategis karena merupakan tempat favorit sebagian besar warga FIP untuk menghabiskan jam istirahat. Kampanye yang diadakan berjalan relatif singkat. Hal ini dikarenakan ketiga calon Ketua BEM yakni, Abdul Halim Wicaksono dari jurusan TEP angkatan 2013, Rizal Fals Hadi Prayitno dari PLS angkatan 2013 serta Didier Prasetya dari PLS angkatan 2013  memaparkan visi dan misinya dengan singkat dan jelas. Kampanyenya singkat, tapi seru dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh beberapa warga FIP,” jelas Tya seorang maba jurusan PLS. Tya juga menuturkan bahwa  ketiga calon yang maju mencalonkan diri menjadi ketua BEM FIP ini sama-sama bagus, hal tersebut terlihat dari masing-masing visi-misi yang diusung ketiga calon. 


Saat kampanye berlangsung, ada yang menarik dengan tampilan calon Ketua BEM FIP ini. Rizal, calon Ketua BEM nomor urut dua yang mengusung misi “Direncanakan bersama-sama, dilakukan bersama-sama dan dinikmati bersama-sama” saat memaparkan visi-misinya dalam kampanye, tampil dengan rambut pirangnya. 

Sedikit hambatan muncul saat kampanye berlangsung. Ditengah sesi tanya-jawab antara calon Ketua BEM dengan calon pemilih, tiba-tiba diselingi pertunjukkan drama oleh mahasiswa FS. Pertunjukan drama pada awalnya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kampanye namun ditengah kampanye salah seorang tokoh dari drama tersebut menghampiri calon-calon Ketua BEM di area kampanye. Ini yang sempat membuat gaduh dan sedikit mengganggu jalannya kampanye. Tak berselang lama, situasi kembali terkendali dan beberapa pertanyaan kembali dilontarkan oleh calon pemilih dari berbagai jurusan kepada calon-calon Ketua BEM yang berkampanye. (mbr//lus)


Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.