Skip to main content

KPFIK: Kurang Antusiasme, Pemira Fik Mundur

Selasa (24/11), Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Keolahragaan (KPFIK) UM menyelenggarakan debat calon ketua Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) dan kampanye lisan di depan Kantor Ormawa FIK. Debat dan kampanye ini dihadiri oleh calon DMF, calon Ketua-Wakil Ketua BEM, dan calon Ketua HMJ FIK. Terdapat satu calon atau calon tunggal DMF, dua pasang ketua-wakil ketua BEM, serta empat calon Ketua HMJ dari empat jurusan (yang masing-masing adalah calon tunggal) di FIK. Sebelumnya juga telah dilaksanakan kampanye tertulis dengan poster dan baliho yang dimulai pada hari Minggu (22/11) kemarin.


Pelaksanaan kampanye tertulis dan lisan di FIK sendiri terkesan lebih lamban dari fakultas-fakultas lain. Keterlambatan ini dikarenakan  proses pendaftaran calon ketua dan wakil ketua ormawa FIK sendiri yang juga mengalami keterlambatan. “Mungkin karakteristiknya ormawa FIK gini ya, mereka daftar itu dihari terakhir dan sudah mepet jamnya (jam penutupan pendaftaran, red), dan pada dihari terakhir itu mereka masih calon tunggal,” papar Muhammad Nur Ardiansyah selaku perwakilan Panitia Pengawasan (Panwas) KPFIK.
 
Pendaftaran yang seharusnya ditutup pada 18 November 2015 akhirnya dimundurkan sehari kemudian. Sangat disayangkan, meskipun telah batas waktu pendaftaran telah dimundurkan tetapi hanya ada satu pasang calon Ketua-Wakil Ketua BEM lagi yang mendaftar. Keterlambatan pendaftaran diri calon Ketua-Wakil Ketua Ormawa ini dinilai sebagai salah satu penyebab kemunduruan pemira FIK yang seharusnya diadakan serentak dengan seluruh fakultas di UM yang dilaksanakan pada hari Rabu (25/11). Reditha Fatrisia  selaku Ketua Umum KPUFIK menambahkan, “kendala yang kami hadapi sekarang sebenarnya sama dengan kendala yang dulu, yaitu kurangnya partisipasi dan antusias warga FIK dengan kegiatan seperti ini.” (frd/nda//lus)

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.