Niat
mulia yaitu ingin menyukseskan PEMIRA (Pemilu Raya) Fakultas Ekonomi (FE) gagal
gara-gara miskomunikasi jadwal penutupan
pemungutan suara. Hal ini yang dialami oleh pemilik nama lengkap Yuli Susiana
calon pemilih dalam PEMIRA saat ingin menggunakan hak pilihnya. “Gimana ya,
soalnya saya udah ada gambaran siapa yang akan saya coblos, pengennya sih
nyoblos, tapi kalau ndak keturutan sih nggak apa-apa,” keluh Yuli saat ditanya
mengenai perasaannya ketika telat mencoblos.
Mahasiswa
prodi Pendidikan Ekonomi ini menambahkan bahwa ia sudah merencanakan untuk
mencoblos secara serempak satu offering. Tanpa disangka ternyata Yuli harus
menyelesaikan tugas kelompok terlebih dahulu, dan saat sudah bersemangat untuk mencoblos,
antrian pemungutan suara sudah ditutup. Sebelumnya para calon pemilih yang
gagal mencoblos juga tidak mengetahui kalau penutupan antrian dilakukan jam
15:45. Hal yang sama juga dirasakan Eva, mahasiswi
prodi Pendidikan Ekonomi “Sebelumnya nggak tahu kalau penutupan
antrian dilakukan pukul 15:45, saya kira jam 16:00 baru ditutup antriannya.”
Hal
tersebut mendapat respon dari Candra Bimantara Ketua Dewan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi (DMFE). “Miskomunikasi
sih
iya, tapi KPF tidak menyalahi aturan, penangkapan calon pemilih yang salah,”
jelas lelaki yang biasa dipanggil Bima. Mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan
2012 ini menambahkan bahwa ia mengapresiasi kinerja KPF yang tegas dan on time. Bima juga menegaskan bahwa lima menit
sebelum penutupan antrian ditutup telah diumumkan bahwa akan ditutup. (ing/fjr//gia)
Comments
Post a Comment