Skip to main content

DPT Tetap, FIP Tak Update



Rabu, 25/10/15, Pemilu Raya (Pemira) ormawa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) berlangsung secara aman dan lancar. Terpantau bahwa puluhan mahasiswa FIP antusias berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara yang bertempat di Serambi Gedung Kuliah Bersama (GKB) FIP sebelah utara dan halaman depan Gedung D1 FIP. Meskipun sempat diguyur hujan, beberapa mahasiswa yang belum menggunakan hak pilihnya pada pagi hari, tetap antusias menggunakan hak pilihnya dengan menggunakan payung.


Namun, di satu sisi terjadi kesalahan pada salah seorang pemilih mengenai pembaruan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ami, salah seorang pemilih dari Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) mengungkapkan kurangnya sosialisasi dari pihak Komisi Pemilihan Fakultas (KPF) yang menyebabkan dirinya tidak tahu kesalahan yang terjadi pada pencatatan di DPT. Dia yang seharusnya tercatat sebagai mahasiswa PLS offering C 2014, di DPT yang keluarkan KPF dirinya tercatat sebagai mahasiswa offering B 2014. “Awalnya disuruh ngecek di DPT, tapi sebelumnya tidak ada instruksi pengecekan”, tambahnya.

Wendy, Ketua KPF Ilmu Pendidikan ketika dikonfirmasi mengenai adanya kesalahan dalam pembaruan DPT, menuturkan bahwa pihak KPF sendiri langsung meminta data mahasiswa FIP ke pihak fakultas, dia juga menambahkan bahwa kesalahan pada pencatatan itu disebabkan karena sebelumnya ada pemindahan kelas , dari yang semula dia offering B, pindah ke offering C. ”Untuk data mahasiswa, pihak KPF sendiri langsung meminta datanya dari pihak fakultas, jadi untuk kesalahan pencatatan, ya memang dari fakultas sendiri”, tuturnya. (mbr//ahl)

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.