Skip to main content

PKPT FPPsi Non Agresi

Dekan Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi), Prof. Dr. Fattah Hanurawan, M.Si., M.Ed.menuturkan bahwa saat pelaksanaan PKPT 2015 ini diharapkan BEMFA dan kepanitiaan PKPT FPPsi mampu menerapkan proses PKPT yang sesuai standar yang telah ditentukan oleh KEMENRISTEK dan DIKTI. Dalam prosesnya, pihak dekanat maupun panitia bersinergi untuk menolak adanya tindakan-tindakan agresi baik itu secara fisik maupun psikologis. 

Banyak persiapan yang dilakukan oleh kepanitiaan PKPT FPPsi yang sudah dimulai dari 3 bulan yang lalu untuk menghadapi PKPT 2015 ini, mulai dari anggaran dana yang dibutuhkan, gedung tempat berlangsungnya PKPT, dan acara-acara yang akan dipersembahkan kepada mahasiswa baru.

Ketua BEM FPPsi, Moch. Zulfiqar Afifuddin Rizqiansyah mengatakan bahwa kepanitiaan PKPT FPPsi tidak hanya dari anggota BEMFA saja, namun juga dibuka pendaftaran panitia untuk mahasiswa FPPsi angkatan tahun 2012, 2013, dan 2014. “Ada sedikit perbedaan PKPT tahun ini dengan yang tahun lalu. Tahun ini akan ditambah jam materi akademis, yaitu pembekalan mengenai PKM,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa tidak ada tugas maupun sanksi yang memberatkan mahasiswa.Jika melanggar peraturan, maka mahasiswa baru akan ditugaskan untuk membuat esai.Untuk mencegah adanya campur tangan pihak luar, BEM FPPsi menghimbau kepada para mahasiswa baru agar hanya menerima informasi dari akun resmi BEMFPPsi. Selain itu, pihak panitia tidak mengadakan pengumpulan massa diluar program PKPT sehingga para mahasiswa baru diharap untuk tidak mudah menerima informasi dari luar lingkup resmi FPPsi. (sa/al//yna)



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.