PKPT tinggal sehari lagi namun
koordinasi mengenai PKPT masih belum matang. BEM-U selaku Panitia Pelaksana
Umum (PPU) PKPT mewakili universitas menuai
kritik dari BEMFA dan FK (Forum Komunikasi) UKM.
Salah satu contoh koordinasi yang
belum terjalin antar panitia adalah pada briefing teknis pelaksanaan
PKPT tahun ini. PKPT tahun ini dapat dikatakan mengalami keterlambatan dalam
hal koordinasi teknis pelaksanaan. “Sampai sekarang pihak kami masih belum begitu
paham dengan teknis pelasanaan PKPT tahun ini,” ungkap Topan Rengga Sadewa
Samuel, ketua BEM FS UM. Perihal terlambatnya rapat koordinasi teknis tersebut
juga dibenarkan oleh Ketua Pelaksana (Ketupel) PKPT. “Rapat koordinasi teknis
rencanaya akan dilaksanakan pada Minggu 9 Agustus jam 3 sore” ungkap Ketupel
PKPT. Hal yang sama juga diamini oleh Riki Anggrian selaku Ketua BEM FIP bahwa
koordinasi antara Panitia Pelaksana Universitas (PPU) dan Panitia Pelaksana
Fakultas (PPF) belum jelas. “BEM-U belum memberikan kejelasan tentang PKPT
tentang PKPT mau diarahkan seperti apa. Pengumuman (tentang PKPT, red) memang
ada, tapi BEM-U belum memberikan kepastian dan ketegasan mengenai detail
kegiatan PKPT.”
Selain
BEMFA, pihak UKM yang diwakili oleh FK UKM juga merasa koordinasi yang
diberikan BEM-U terlalu mendadak dan kurang komprehensif. Masalah pertama muncul ketika Wakil Rektor
III memberikan informasi mengenai PKPT tetapi mengambang. Wakil Rektor III
memberitahukan kepada BEM-U dan FK UKM
hanya mengenai waktu PKPT saja--tidak mendalam sampai kegiatan dari PKPT itu
sendiri. Hal tersebut akan mengakibatkan adanya kendala bagi UKM yang akan
mempersiapkan penampilan demo UKM. “Kami masih bingung tentang teknis
pelaksanaan, lokasi, dan waktunya,” ujar Dany Novariyanto, Ketua Umum UKM
MAPALA Jonggring Salaka. Pria berkaca mata ini juga menambahkan bahwa visi dan
misi antara OPM (Organisasi Pemerintahan Mahasiswa dan ONPM (Organisasi Non
Pemerintahan Mahasiswa) yang berbeda memunculkan masalah sehingga tidak ada sinkronisasi
antara keduanya.
Masalah
selanjutnya yaitu mengenai koordinasi antara BEM-U dengan UKM ketika akan
diadakannya rapat mengenai persiapan PKPT tersebut. “Kendala koordinasi kurang,
nggak begitu intensif,” ungkap
Syahrul Saputra, Ketua Umum UKMP yang juga menjabat sebagai Ketua RT Kampung cowboy.
Mahasiswa kelahiran 1994 ini juga menyatakan bahwa selain kurang
intensifnya koordinasi antara UKM dengan BEM-U, undangan rapat juga
mendadak.“Mereka mengadakan rapat malam hari, tapi memberi infonya pagi. Itu
kan mendadak,” kata Syahrul.
Di
sisi lain, Imam, Lurah UKM mengatakan bahwa hubungan antara UKM dengan BEM-U
tetap baik meskipun biasanya ada selisih pendapat, terlebih masalah rapat.
“Pemberitahuannya mendadak, tidak jauh hari, sini sudah merancang, sana juga
rapat pada hari itu juga,” kata Imam. Hal itu mengakibatkan Lurah UKM itu
berpindah-pindah dari rapat FK UKM ke rapat BEM-U. Ketika ditanya tentang
pendapatnya mengenai pandangan UKM terhadap BEM-U, Imam menjawab bahwa
koordinasi antara FK UKM dengan BEMFA lebih baik daripada koordinasi FK UKM
dengan BEM-U.
Mengenai
koordinasi dengan BEM-U ini, Ikfar, Ketua Umum KSR PMI, menyatakan bahwa
koordinasi antara KSR PMI dengan BEM-U
masih terdapat kendala, termasuk mengenai kejelasan pos kesehatan. “Hal
ini juga mengganggu kinerja dari para anggota KSR PMI, seperti halnya masalah ambulance akan lebih baik jika posisinya
tidak berjauhan dengan pos kesehatan,” tuturnya. Namun demikian,Ikfar
memberikan apresiasi terhadap usaha koordinasi antara kedua belah pihak.
Sementara
itu, berbeda dengan yang lain, BEM FT mengaku hanya menurut dengan apa yang
dikatakan oleh pihak BEM-U.”Kita mengikuti dari Universitas, di sana yang mengkoordinasi,
kita hanya menjalankan saja,” kata Angga Yustianzah Syahputra, Ketua BEM FT.
Anggota
Masih Pulang Kampung, Kerja, Liburan dan Delegasi Jadi Alasan BEM-U
Fungky,
Ketupel PKPT mengutarakan alasannya mengenai koordinasi yang kurang baik antara
BEM-U dengan BEMFA dan FK UKM karena
masalah internal yang ada di BEM-U sendiri sehingga memberikan efek yang kurang
baik. Fungky yang juga merupakan anggota BEM-U tersebut menyatakan bahwa pada
saat itu BEM-U mengalami kesulitan koordinasi karena anggota BEM-U yang di
Malang tidak bisa full. “Kami
mengakui adanya permasalahan komunikasi dengan panitia yang lain dikarenakan
mereka memiliki kesibukan masing-masing, diantaranya ada yang masih pulang
kampung, kerja, dan liburan” jelasnya. Selain itu menurut mahasiswa jurusan
kimia ini, koordinasi yang minim juga
dikarenakan beberapa delegasi BEMFA sering berganti – ganti orangsehingga hasil
keputusan yang telah diambil bersama tidak tersampaikan dengan baik. (zai/pti/lov/ega/red/ing/zna/nad//gia)
semoga semuanya lancar sampai pelaksanaan pkpt berakhir
ReplyDeleteAmin
Delete