Skip to main content

FIK Kalah Saing dengan Manten

Rencana PKPT Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) yang dimulai Kamis (13/8) hingga Sabtu (15/8) mendatang, terkendala pada penggunaan tempat. Pasalnya, PKPT fakultas yang seharusnya tiga hari berturut-turut bertempat di Sasana Krida (Sakri), kenyataannya pada hari terakhir terpaksa dipindahkan. 
Ikhwan, selaku Ketua Pelaksana PKPT FIK menegaskan bahwa pada awalnya FIK memiliki plan A, B, dan C, dengan rincian plan A adalah gedung Sasana Krida, plan B adalah gedung lapangan tenis indoor, dan plan C adalah gedung aula A3. “Sebenarnya kita memang diberitahu jatah A3 itu sejak lama, tapi kita menyiapkan A3 itu untuk plan terakhir gitu. Kalo plan kedua itu lapangan tenis, seperti angkatan 2013 lalu,” terang Ikhwan.

 Hasil rapat oleh Wakil Rektor III (WR III), ketua UKM, ketua BEM FIS, FIP, FS, diketahui Sakri digunakan untuk acara pernikahan. Lapangan tenis indoor pun yang dijadikan sebagai alternatif kedua tempat pelaksanaan PKPT FIK hari akhir, tidak dapat digunakan, sebab pada hari yang sama digunakan untuk  pertandingan tenis. Oleh karena itu diputuskan bahwa Sabtu PKPT FIK akan dilaksanakan di gedung aula utama A3. Pemilihan gedung sendiri untuk PKPT adalah keputusan rektorat dan rektorat sendiri awalnya menunjuk Sakri untuk dijadikan tempat PKPT FIK. 

Ketika dikonfirmasi kepada pihak Sasana Krida mengenai perihal tersebut, Slamet Widodo, penanggung jawab Sakri mengatakan bahwa perizinan pemakaian gedung Sasana Krida pada Sabtu (15/08) lebih dahulu dipesan untuk acara resepsi pernikahan. “Pemesanan untuk acara pernikahan itu sudah enam bulan yang lalu,” tutur Slamet. Ia mengaku bahwa pihaknya hanya sebagai pelaksana, sedangkan untuk keputusan ada pada pihak rektorat. Ketika ditanya lebih lanjut soal apakah pihak rektorat telah melakukan konfirmasi kepada pihak Sakri sebelum penunjukan tempat PKPT, Widodo mengaku “Kita hanyalah pelaksana. Jika ingin bertanya ke rektorat saja.”

Saat dikonfirmasi kepada WR III, Syamsul Hadi, Siar tidak mendapatkan kejelasan soal perkara tersebut. Malah WR III mengarahkan Siar kepada Taat Setyohadi, Kabag Biro Kemahasiswaan “Masalah Sakri itu sudah diberitahukan jauh-jauh hari,”tandasnya. Hal yang bertentangan diungkapkan oleh ketua BEM FIK, Shinji yang mengaku bahwa pemberitahuan soal pemindahan tempat baru diinformasikan H-4 PKPT sehingga mereka harus mendekor dua kali, yakni mendekor Sakri dan aula A3. Mahasiswa berdarah Jepang ini pun  mengungkapkan kekecewaanya kepada pihak rektorat, “Kami bingung, ini PKPT milik universitas tapi kok dibuat acara lain.” 

Shinji juga mengaku khawatir jika acara PKPT FIK nanti akan molor diakibatkan maba yang harus berpindah dari aula A3 ke gedung FIK. “Jadi nanti kita akan pawai, berjalan kaki bersama ke fakultas karena akan ada materi per jurusan, dan ini kan akan makan banyak waktu. Aula dan gedung FIK kan lumayan jauh--dari ujung ke ujung,” pungkasnya.

Hariyono selaku WR I UM mengatakan bahwa apabila gedung sudah terlanjur dipesan, maka pihak rektorat tidak bisa membatalkan penyewaan gedung karena pihak rektorat paham bahwa tidak mudah mencari tempat pengganti, terutama di wilayah perkotaan. Bagaimanapun juga, pihak rektorat berusaha mengormati mahasiswa baru, tapi di sisi lain pihak rektorat juga menghormati masyarakat yang telah mengikat perjanjian terkait penyewaan gedung Sasana Krida, “Di satu sisi meng-orangkan mahasiswa baru, di sisi lain kita juga meng-orangkan masyarakat yang kebetulan sudah mengikat kontrak untuk mengadakan perjanjian,”  terang Hariyono.

Mengenai pemilihan dan penambahan tempat merupakan hasil koordinasi dari PPU pusat, WR 1, WR 3, dan FMIPA sebagai koordinator tahun ini. “Itu (pemilihan tempat PKPT, red) murni dari sini (PPU pusat, WR 1, WR 3, dan koordinatornya bergilir, Red),” ungkap Taat Setyohadi, Kabag Kemahasiswaan. Adapun untuk PKPT Fakultas, yang bertanggung jawab mengkoordinasi adalah WD 1 dan WD 3. Ketika masalah gedung Sasana Krida yang dijadikan tempat resepsi pernikahan pada hari Sabtu (15/08), menurut Taat Setyohadi pihak WD 1 dan WD 3 sudah tahu, sehingga tidak ada masalah dalam komunikasi.

Perpindahan tempat akan diumumkan panitia PKPT FIK  kepada mahasiswa baru pada hari Kamis atau Jumat, sehingga hari Sabtu mahasiswa baru dapat langsung menuju ke A3. Pengumuman tersebut disertai dengan penunjukan denah A3 yang dapat diakses secara langsung melalui akun media sosial instagram, facebook, twitter FIK. Shinji juga menjelaskan bahwa denah menuju A3 akan di unggah ke grup medsos pada kamis (13/08) (zai/hlm/al/ang//yrz//gia)

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.