Skip to main content

Diragukan Rektorat, Ini Tanggapan UKM German

     Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada PKPT tahun ini materi tentang Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) tidak disampaikan oleh UKM German melainkan BNN (Badan Narkotika Nasional). Gerakan Mahasiswa Anti NAPZA (UKM German) pun geram menanggapi keputusan Wakil Rektor I mengenai pelimpahan penyuluhan tentang NAPZA kepada BNN. Tujuan rektorat melimpahkan amanah penyuluhan NAPZA pada BNN yaitu karena BNN dianggap lebih berkompeten untuk menyampaikan materi NAPZA. “Yang lebih mengetahui bagaimana perdagangan dan perilaku para pengedar narkoba dalam menjaring dan menjerat konsumennya itu siapa?” terang Prof. Dr. Hariyono, M.Pd.  Menanggapi keputusan tersebut UKM German merasa kecewa. UKM German merasa materi yang disampaikan BNN akan mirip dengan materi yang disampaikan UKM German.
     Alasan lainnya yang diungkapkan oleh pihak rektorat agar UKM German bisa membangun sinergi dengan lembaga-lembaga yang ada di luar kampus. Menanggapi hal ini German bersikukuh bahwa UKM German sudah sangat akrab dan sudah sering melakukan kerja sama dengan BNN sehingga tidak perlu diperkenalkan lagi. “Kita dari dulu sudah akrab dengan BNN,” ujar Rizal, ketua umum UKM German mengungkapkan dengan tegas.

     UKM German sangat menyesalkan pihak rektorat yang seakan tidak menghargai UKM German.  Ketua Umum UKM German menerangkan bahwa BNN telah menyerahkan sepenuhnya penyuluhan NAPZA kepada satuan tugas (satgas) di masing-masing universitas. Maka, sebagai satgas di UM, UKM German-lah yang pantas melakukan penyuluhan NAPZA. “Kalau di UM kan ya German, yang seharusnya bertanggung jawab masalah penyuluhanya German, tapi kok malah dilimpahkan ke sana, ya udah pihak sana yang menerima,” keluh sang Ketua Umum. Rizal juga menerangkan, bahkan pegawai BNN yang juga sempat menjabat sebagai Ketua Umum UKM German masa bakti 2010 mempertanyakan keputusan rektorat ini.

     Meski begitu, pada saat penyuluhan NAPZA tetap ada pendampingan dari UKM German karena duta anti narkoba BNN Kota Malang juga berasal dari salah satu anggota UKM ini. Padahal rencana awal, UKM German tidak akan datang karena pada saat penyuluhan pun mereka hanya datang dan mengecek situasi, tidak ada hal penting yang mereka kerjakan. Harapan untuk PKPT selanjutnya, UKM German menginginkan pihak rektorat lebih mengerti kemauan UKM German.(wka/pti//aew//yna)

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.