Skip to main content

Pesta Rakyat UKM UM 2014



Kesibukan terlihat di area luar Graha Cakrawala ( Graca) Universitas Negeri Malang (UM) hari Sabtu 23 Agustus 2014. Kesibukan tersebut dipicu oleh adanya kegiatan yang diadakan seluruh Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) di UM. Mereka menggelar acara pesta rakyat UKM untuk menyambut kedatangan Mahasiswa Baru ( Maba) angkatan 2014. Acara ini merupakan acara lanjutan dari acara Perkenalann Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT) yang dilaksanakan pada tanggal 10- 13 Agustus 2014.
Pesta Rakyat UKM ini adalah acara pertama yang digelar diluar kegiatan PKPT. Dulunya Pesta Rakyat UKM ini disebut dengan Demo UKM yang diadakan selama kegiatan PKPT berlangsung. Namun, karena adanya kebijakan baru yaitu memisahkan kegiatan akademik dan non akademik, sehingga demo UKM yang termasuk kegiatan non akademik dipisahkan dengan kegiatan PKPT.


Acara Molor
Pesta Rakyat UKM ini direncanakan berlangsung dari pukul 08.00-16.00 WIB tetapi acara pembukaan baru dilaksanakan pukul 11.00 WIB. Pihak graha cakrawala tidak siap dalam persiapan alat pendukung penampilan seperti alat musik yang dipersiapkan pagi hari sebelum penampilan, dan cek sound membuat acara menjadi molor padahal dari segi panitia sudah siap. Harusnya acara dimulai pukul 11.00 WIB tapi tadi dimulai pukul 11 lebih hampir jam 12 dan kita akhirnya menyesuaikan di acara pembukaannya  sekitar cuman 10 menit (penampilan, red) untuk mengatasi kemoloran waktu.” tutur Alimah selaku Ketua Pelaksana Pesta Rakyat UKM. Walaupun demikian menurut Alimah, acara ini cukup membuat MABA antusias terhadap Demo UKM sekitar 70%”.

Banyak Maba yang Pulang Sebelum Acara Dimulai
Keterlambatan ini membuat Maba lama menunggu, seperti yang diungkapkan oleh Novia dari prodi pendidikan kimia “ acaranya telat banget”.
Adit selaku Lurah UKM menuturkan bahwa menurutnya acara ini berlangsung diluar ekspektasinya atau berjalan dengan sangat sukses karena menurutnya antusias para MABA juga tinggi. Walaupun begitu, ada kendala yang dihadapi panitia yaitu adanya beberapa UKM yang tampil melebihi kuota waktu yang sudah ditetapkan. Selain itu ada kendala tentang kurangnya pemberian informasi kepada para Maba tentang urutan penampilan UKM karena waktu persiapan yang mepet sehingga banyak maba yang sudah datang dari pukul 08.00 WIB, memilih berkunjung ke stan-stan yang mereka minati lalu langsung pulang sebelum acara dimulai. Selain itu, pulangnya maba tersebut juga diakibatkan oleh kemoloran waktu acara.
Panitia akhirnya membuat keputusan untuk menutup pintu Graha Cakrawala dengan penjagaan ketat supaya para maba tidak bisa pulang karena masih banyak acara seru yang belum dipertontonkan dari beberapa UKM.
Tetap Meriah dan Tinggi Antusias
Meski begitu acara ini berlangsung dengan meriah. Karena selain Maba ada juga mahasiswa angkatan lama yang menonton pesta rakyat UKM. Sama seperti acara yang berada di dalam gedung, stan-stan di luar Graca juga dipenuhi oleh Maba. Mereka menghampiri stan-stan yang disediakan oleh masing-masing UKM, seperti UKM Pramuka, UKM IPRI, UKM Penulis dan UKM lainnya. Salah satu stan yang cukup ramai adalah stan UKM Pramuka. Mereka tertarik mendaftar sebagai anggota marching band yang ada di dalam UKM Pramuka. “Tadi lumayan banyak Maba yang mendaftar dan bertanya di sini, mereka ada yang bertanya saja dan ada yang langsung mendaftar sebagai anggota UKM Pramuka. Salah satu pemicu Maba mendaftar adalah penampilan dari marching band Gita Wahana Bakti (GWB) pada waktu PKPT yang menarik” ujar Melinda salah satu anggota UKM Pramuka. (lnd/skm/ris/adt//gia)


               

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.