Penambahan
prodi baru di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) menimbulkan tanggapan positif dan
negatif. Prodi yang menjadi pembahasan ini ialah Prodi S1 Pendidikan Sosiologi.
Prodi S1 Pendidikan Sosiologi menjadi
pilihan dalam mengembangkan kualitas di FIS. ”Penambahan prodi baru FIS
tersebut dilakukan untuk mengembangkan perguruan tinggi, memfasilitasi calon
mahasiswa yang ingin masuk ke Prodi S1 Pendidikan Sosiologi, dan memenuhi kebutuhan lapangan kerja untuk pendidik sosiologi,”
ujar Dr. Ach. Amirudin, M. Pd., Wakil Dekan I FIS. Maka, berdasarkan hal tersebut
dilakukan penambahan prodi baru di FIS. Namun, pendirian prodi baru ini menimbulkan
tanggapan yang berbeda dari mahasiswa FIS.
Banyak mahasiswa FIS yang justru tidak setuju dengan penambahan prodi
baru tersebut. Hal tersebut disebabkan keterbatasan ruang yang di miliki oleh
FIS.
Wakil
Dekan I FIS menjelaskan bahwa ruang kelas untuk Prodi S1 Pendidikan Sosiologi
telah diatur. “Nanti akan ditempatkan di gedung Anggrek,” kata Dr. Ach.
Amirudin, M. Pd. Guna mengatur penggunaan ruang kelas, maka diaturlah jadwal
kuliah antarpemakai ruang sehingga ruang kelas bisa digunakan bergantian. Imam
Arif, mahasiswa Jurusan Geografi mengatakan
bahwa penambahan Prodi S1 Pendidikan Sosiologi ini belum tepat karena belum
tersedianya fasilitas yang cukup untuk menampung jumlah mahasiswa. Selain itu,
pembangunan ruang kelas yang belum rampung dapat mengganggu kegiatan belajar
mahasiswa. ”Alangkah baiknya jika penambahan Prodi S1 Pendidikan Sosiologi
setelah pembangunan penambahan ruang kelas selesai,” ujarnya.
Di
balik penambahan prodi, ada suatu fakta menarik yaitu berkurangnya jumlah
mahasiswa baru FIS. Berdasarkan data yang ada, beberapa prodi di FIS mengalami
penurunan jumlah mahasiswa baru. Wakil Dekan I FIS mengatakan bahwa pengurangan
jumlah mahasiswa ini dikarenakan banyak mahasiswa yang tidak melakukan daftar
ulang. Anehnya, berkurangnya jumlah mahasiswa baru secara
tidak langsung justru berdampak baik untuk FIS. Sebab, dengan berkurangnya
jumlah mahasiswa, maka jumlah mahasiswa di kelas juga akan berkurang sehingga
kegiatan perkuliahan akan menjadi lebih efektif. (yay/lia//yna)
*buletin
hal.7.
terbit edisi 14
Agustus 2014
Comments
Post a Comment