Rabu
(13/8) pagi, Maba Fakultas Teknik (FT) masuk gedung hanya melalui gerbang
utama. Padahal, pada rapat sehari sebelumnya, Ketua Pelaksana Pengenalan
Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT) FT telah meminta agar pintu tribun atas dibuka
semua. Saran tersebut telah disepakati bersama oleh Panitia Pelaksana
Universitas (PPU). Namun, realitanya pintu tribun atas tidak dibuka pada
waktuya. Kejadian ini menimbulkan keluh kesah dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
FT. Sebab, jumlah Mabanya sangat banyak, yaitu lebih dari 1.300 Maba. Para Maba
mengalami kesusahan dan kebingungan ketika masuk gedung hanya melewati gerbang
utama yang mana hal tersebut tidak sesuai rencana dari BEM FT.
Adit,
Ketua Panitia PKPT 2014 mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi bahwa pintu tribun
atas untuk masuknya Maba FT diperbolehkan dibuka. Namun, karena situasi yang
serba ramai dan kurangnya tenaga dari panitia, seperti yang diakui Ketua BEM FT
sendiri, pihaknya tidak sempat membuka dan mengira itu adalah tanggung jawab
dari PPU. Ketua BEM FT mengaku bahwa pembukaan pintu itu sangat penting untuk
maba FT. ”Pas Maba udah dateng semua, jadi ya dipaksain masuk lewat gerbang utama aja. Tidak ada pengarahan dari PPU.
Mereka terpusat pada acara saja,” terang Hadi. Sementara itu, ketika ditemui, Adit,
Ketua PPU mengatakan bahwa hal itu adalah taggung jawab dari ketua BEM FT untuk
membuka pintu tribun atas. ”Kan saya nggak ngurusin Teknik aja,
harusnya mereka inisiatif buka. Ketua BEM-nya yang seharusnya tanggung jawab
untuk meminta kunci pintu ke penjaganya, sementara saya kan juga sibuk ngurus
yang lainnya,” ungkap Adit. (ahl/dvp//yna)
*buletin
hal.5.
terbit edisi 14 Agustus 2014
Comments
Post a Comment