Skip to main content

Merasa Dilibatkan Secara Maksimal dalam PKPT 2014, Tingkat Kepuasan BEM FIK Meningkat



Kebijakan Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT) UM 2014 ditentukan secara keseluruhan pihak rektorat Universitas Negeri Malang (UM). Terkait dengan hal ini, Shohibul selaku Ketua Pelaksana PKPT Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM menyatakan lebih puas dengan kebijakan PKPT saat ini, sebab dalam penentuan segala hal kebijakan tersebut BEMFA dilibatkan secara penuh. Ketika dikonfirmasi apakah ini juga dipengaruhi oleh vacumnya BEM Universitas (BEM U), shohibul menegaskan tidak terdapat hubungan antara kosongnya BEM U dengan rasa kepuasannya, yang terpenting adalah dilibatkan atau tidaknya BEMFA dalam penentuan kebijakan yang diambil di rektorat. 


Mengenai PKPT hari pertama ini, Shohibul menyatakan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan keputusan rektorat. Seluruh kegiatan dipusatkan di gedung Graha Cakrawala hingga selesai, kemudian Maba) dipulangkan tanpa ada pengkoordiniran atau tambahan pengumuman apapun. Adapun mengenai informasi PKPT diberitahukan melalui website resmi universitas, www.um.ac.id .


BEM FIK sangat apresiatif dengan adanya open House UKM dan tidak mempermasalahkan adanya open house UKM yang memasuki setiap kelas. Seperti yang dituturkan Shohibul, “panitia BEM FIK sudah menyesuaikan Rundown acara dengan open house UKM, sehingga tidak menimbulkan kericuhan dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan rektorat. Untuk mempertegas Shohibul menambahkan, BEM FIK patuh pada peraturan yang ditetapkan oleh rektorat. Hal ini dikarenakan kebijakan yang ada merupakan hasil koordinasi bersama antara BEMFA dan rektorat. (hrm/skm/ryh//ang)

*buletin hal.4. terbit edisi 14 Agustus 2014

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.