Pemilihan
Rektor (Pilrek) Universitas Negeri Malang (UM) 2014 semakin memasuki gaungnya
dengan ditetapkan 6 Bakal Calon Rektor (Bacarek) di minggu ke-3 Mei ini.
Berbagai bentuk dinamika hadir silih berganti mewarnai kampus kita yang
terkenal dengan jargonnya The Learning
University. Berikut kami sajikan peristiwa-peristiwa yang telah kami himpun
di kampus UM selama Pilrek berlangsung.
Dialog
Publik
Dialog Publik* |
Akhirnya
tibalah momentum dialog publik Bacarek UM 2014 dengan pemberitahuan yang mendadak pada Rabu (22/5). Dialog Publik
tersebut dihadiri oleh perwakilan dosen dan staf setiap fakultas beserta
perwakilan mahasiswa pemerintahan maupun non pemerintahan. Seperti yang telah
kita ketahui, panitia Pilrek UM menetapkan enam Bacarek yang lolos seleksi
administrasi. Mereka adalah Prof. Dr. Dawud, M. Pd. dari Fakultas Sastra, Prof. Dr.
Supriyono, M. Pd. dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Dr. Sutopo, M. Si. dari
Fakultas MIPA, Prof. Dr. Mr. Winarno, M. Pd. dari Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Prof. Dr. Ahmad Rofi’udin, M. Pd. dari Fakultas Sastra, dan Prof. Dr. H. Imam
Suyitno, M. Pd. dari Fakultas Sastra. Tetapi hingga diskusi berakhir, tidak
tampak Bacarek Prof. Dr. Ahmad Rofi’udin, M. Pd. menghadiri Gedung Sasana
Budaya.
Dialog
publik berlangsung terkendali, dimulai dengan penyampaian visi dan misi Bacarek,
kemudian dilanjutkan dengan dua kali sesi tanya jawab. Diskusi antara Bacarek
dan para peserta dialog publik adalah membahas beberapa isu kampus di tataran
praktis maupun ideologis. Pada tingkat tataran praktis, para peserta diskusi
sepakat untuk mengawal isu-isu seputar kesejahteraan mahasiswa, dosen maupun
seluruh elemen di dalam kampus. Sementara pada tataran ideologis terdapat
seorang peserta bertanya tentang pelegalan organisasi ekstra mahasiswa dalam
situasi perpolitikan di kampus. Karena keterbatasan waktu, para calon rektor
menanggapi dengan cukup formal dan normatif sesuai dengan waktu yang disediakan
oleh moderator.
Demo
Para Pencari Rektor
Pada
momentum Pilrek 2014 sebagai penentuan
pemimpin UM, terdapat aksi-aksi mahasiswa yang mengungkapkan ide-ide dalam
bentuk demonstrasi selama beberapa hari dihelatnya mekanisme Pilrek 2014.
4 Empati Mahasiswa UM* |
Pertama,
aksi sekelompok mahasiswa yang berjajar di depan Gedung Sasana Budaya seusai dialog
publik pada hari Rabu (21/5). Sekelompok mahasiswa yang mengaku sebagai para
pencari rektor tersebut menyambut peserta dialog publik dan calon rektor yang
keluar dari Gedung Sasana Budaya dengan sebuah banner yang bertuliskan 4 Empati Mahasiswa UM, yakni 1) menolak
privatisasi kampus, 2) ciptakan kampus anti korupsi, 3) lakukan transparansi
pembangunan kampus, dan 4) hentikan pengkerdilan suara mahasiswa.
Demo
Penolakan Yuris Delon
Demo Penolakan SK Rektor* |
Sekelompok
mahasiswa lain melakukan aksi demo pada hari pemilihan rektor berlangsung
(22/5). Mereka adalah gabungan dari beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
(BEMFA), yakni BEMFA Sastra, BEMFA Ilmu Sosial, dan BEMFA Ekonomi. Aksi demo
ini ditujukan kepada siapa saja termasuk para petinggi universitas untuk
meninjau kembali SK Rektor pada tanggal 28 Maret 2014 yang mengesahkan Saudara
Yuris sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) BEM UM dan Saudara Delon sebagai
Ketua DMF UM sampai tanggal 30 Agustus 2014.
Sementara
kita tahu bahwa Pemilu Raya (Pemira) 2014 belum sukses membidani Presma yang
baru dan masih berhutang Pemira yang sesuai dengan mekanisme berlandaskan
asas-asas demokrasi. Selain itu, terkait dengan substansi dari BEM Universitas
yang cukup berperan dalam Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT) mendatang, sebagian mahasiswa mengkhawatirkan
kredibilitas dan kinerja dalam momen penyambutan mahasiswa baru terserbut.
“PKPT itu adalah sebuah cara bagaimana memperkenalkan kampusnya. Jika BEM
Universitas tahun kemarin yang meng-handle
menjadi begitu homogenitas, sementara setiap fakultas kan memiliki ciri khas dan identitas masing-masing,” ungkap Dhianita
Kusuma Pertiwi sebagai Ketua pelaksana PKPT BEMFA Sastra 2014.
Demo
dimulai pukul 09.00 WIB di depan Gedung Graha Cakrawala yang sedang disibukkan
oleh Pilrek 2014 dan dilanjutkan dengan berjalan menuju kantor BEM UM. Para
peserta demo kali ini tanpa sungkan memasang celoteh-celoteh penolakan SK
Rektor tentang pengangkatan kembali Yuris sebagai Presma dan Delon sebagai
Ketua DMF di tempat bersemayamnya kerja Yuris dan Delon, yakni kantor BEM UM. (avz//yna)
*Foto-foto
Dokumentasi LPM Siar
Comments
Post a Comment