Skip to main content

Dana PKPT FT UM

Pengenalan kehidupan perguruan tinggi (PKPT) tahun 2013 Universitas Negeri Malang perbeda konsep dengan PKPT tahun lalu, tahun ini keseluruhan proses PKPT dimandatkan kepada panitia universitas dan BEM fakultas sebagai pembantu pelaksanaan. “PKPT tahun ini lebih simple dari yang sebelumnya. Dengan acara yang diselenggarakan didalam kelas dan pengurangan aturan kedisiplinan, penganggaran dana juga tidak terlalu morat-marit,ungkap Rina Rifki Maryani sebagai Wakil Dekan .

Berbicara tentang dana PKPT 2013 banyak yang tidak mengetahui persentase dan yang dikeluarkan. Menurut Eko Prassetyo selaku ketua BEM FT menyatakanSaya tidak  punya jawaban kalau ditanya tentang masalah dana PKPT 2013 ini” tutur Eko Prasetyo selaku ketua BEM FT saat ditemui di gedung Sasana Krida. Tidak hanya Eko Prasetyo saja yang tidak mengetahui tentang dana PKPT 2013 ini, misalnya ketua DMF FT ia juga tidak mengetahui tentang dana PKPT 2013.

 “Dana PKPT ini dianggarkan dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) Maba yang dikumpulkan menjadi satu, lalu dana PKPT ada di RABN Universitas. Dana PKPT ini ada di dalam persentase 35%, jadi bukan sebanyak 35%.” Papar Bapak Wahyu sebagai wakil dekan 2.Dana PKPT yang ada di ranah fakultas tidak diberikan langsung kepada anak-anak BEM, BEM hanya mengajukan kebutuhan sarana dan prasarana PKPT yang diperlukan tanpa memegang uang secara langsung.” Tambahnya  saat ditemui di ruangannya H5 lantai 1.

             Dari semua informasi yang diperoleh dari ketua BEM FT, ketua DMF FT, WD 1 dan WD 2 tidak dijelaskan berapa persentase dana PKPT yang telah dikeluarkan oleh fakultas dalam penyelenggaraan PKPT 2013 karena keseluruhan dana telah diolah oleh universitas. Fakultas hanya melaksanakan fasilitas yang telah diberikan oleh universitas. (lia/aar//avz)

*buletin hal.3. terbit edisi 2 September 2013

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.