Skip to main content

Tidak Ada Istirahat, Tidur di Kelas pun Jadi


            Selasa (20/08). Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi) mengawali hari kedua Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT) berbasis kelas di aula perpustakaan UM dengan materi pertama yaitu perkenalan pemimpin dan ketua ORMAWA fakultas yang diikuti oleh sekitar 186 mahasiswa baru (Maba). Seluruh Maba serempak memakai pakaian batik sesuai dengan pengumuman Nomor 7290/UN32.1/PKPT/2013 yang telah dicanangkan oleh universitas. Kelas berjalan cukup kondusif, suasana tenang dan Maba memperhatikan setiap materi yang diberikan oleh pemateri yang berasal dari dosen fakultas psikologi.

            PKPT yang berjalan hanya setengah hari ini, dijadwalkan dengan pemberian 5 materi yang berdurasi 60 menit atau lebih untuk setiap materi. Materi kedua adalah materi tentang tata tertib kehidupan kampus. Pada materi kedua inilah terlihat beberapa Maba tertidur saat pemberian materi. Beberapa kali panitia PKPT membangunkan Maba yang tertidur, tapi tetap ada saja Maba yang mencuri kesempatan untuk tidur ketika panitia lengah. “Tidak ada istirahat, jam 13.00 WIB langsung pulang.” Tutur Nixie, perempuan berjilbab yang menjabat sebagai sie Publikasi, Dekorasi, Dokumentasi (PDD) itu.

            Tidak ada tugas merangkum atau membuat artikel yang diberikan sehingga Maba kurang memperhatikan. “Pemberian materi biasa saja tidak begitu menarik.” Ujar M. Ardiansyah, Maba yang sempat tertidur. Namun, masih banyak Maba memperhatikan materi yang diberikan. Anindita, mahasiswi yang memperhatikan materi dengan baik, mengaku materi yang dijelaskan di depan sudah jelas. (ang/nang//vga)


            *buletin hal.5. Tanggal terbit 21 Agustus 2013.

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.