Fakultas Sastra-
Panitia Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT), Rabu (21/08) tidak
terlihat sesibuk hari kemarin. Suasana yang sama
juga terlihat di dalam ruangan D7, Fakultas Sastra, tempat berkumpulnya
mahasiswa baru. Pasalnya
dengan kegiatan PKPT yang berbasis kelas seperti ini tidak terlalu menguras tenaga panitia. Agenda
pagi hari ini diisi dengan “Demo
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)”, dimana
setiap UKM telah dijadwal untuk
mempromosikan masing-masing UKM sesuai dengan periode
waktunya. Sedangkan dibeberapa gedung tempat
maba berkumpul,
terlihat banyak panitia yang tidak bertugas alias nganggur.
“Memang untuk Dewan Mahasiswa Fakultas
(DMF) hanya bertugas sebagai badan legislatif dimana tugas kami hanya mengontrol
dan mengawasi masalah yang mungkin timbul,”
ujar Hany,
anggota DMF Fakultas
Sastra saat ditemui kru LPM SIAR didepan gedung
D8. Hany menambahkan
bahwa tahun ini kerja DMF tidak terlalu keras seperti tahun kemarin. Memang
sampai hari ketiga PKPT tahun ini masih dalam tahap normal dan belum ada
masalah apapun. Berbeda dengan
tahun lalu, para anggota DMF disibukkan dengan adanya suatu permasalahan yang
terjadi saat PKPT berlangsung.
“Hari ini panitia berkumpul di fakultas
pukul 04.30 WIB,
berbeda dengan kemarin yang wajib kumpul pukul 04.00WIB, sehingga kerja panitia tidak terlalu berat seperti
hari kemarin” jelas Iftirohatul Adhimah, panitia sie
kesekretariatan. Disisi lain, panitia
yang juga bertugas sebagai moderator acara
tersebut mengatakan bahwa tingkat keseriusan maba dalam
menyimak materi hari ini memang tidak terlalu serius seratus persen. Tergantung
cara penyampaian para pemateri. Ada beberapa
pemateri yang malah membuat maba jenuh dan bahkan tidur didalam ruangan.
Keseriusan maba dalam menerima materi sangat tergantung pada penyampaian
pemateri serta kreatifitas para panitia saat meriahkan suasana didalam ruangan,
mungkin juga bisa diisi dengan game-game yang menarik, tambah Iftirohatul.
“PKPT
berbasis kelas ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang lebih baik dengan
kedisiplinan tanpa kekerasan, namun saat ini masih ditemui maba yang melanggar
peraturan meskipun hari kemarin sudah diwanti-wanti.
Para maba yang terlambat
hanya diingatkan supaya tidak terulang dikeesokan harinya. Panitia membuat
sebuah “Nota Telat” sebagai catatan untuk maba yang terlambat”, jelas Hany.
Sementara saat “Demo UKM” masih terlihat maba yang acuh dan tidak memperhatikan
presentasi dari anggota UKM. Bahkan terlihat
maba yang bergurau dengan teman
sebelahnya dan malah membuat suasana
ruangan menjadi ramai. (Sny/Myd//Mai).
*buletin hal.8. Tanggal terbit 23 Agustus 2013
Comments
Post a Comment