Pada pengenalan
Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT) tahun ini, Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas (BEM-U) menjadi panitia tunggal pada hari pertama (19/8). Namun,
ada kendala yang terjadi. Beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMFA)
merasa kecewa akan tindakan BEM U.
“Pada
rapat 14 Agustus 2013 di A3 Lantai 2, sudah diputuskan bahwa tidak boleh
menerima selebaran dalam bentuk apapun,” tutur Yuris. Dia menjelaskan bahwa
keputusan tanggal rapat 14 Agustus itu telah disepakati pihak rektorat dan
pihak dekanat. Maka, dengan putusan tersebut pihak BEM U menekankan kembali
bahwa dalam pelaksanaan PKPT tidak boleh ada selebara. Namun, dalam pelaksanaan
PKPT hari pertama di gedung Graha Cakrawala ternyata ada selebaran yang
dibagikan. Setelah dimintai keterangan ternyata selebaran tersebut sudah
mendapat ijin dari pihak rektorat.
Setelah
pihak BEMFA mendatangi pihak BEM U untuk dimintai keterangan, pihak BEM U meminta
pihak rektorat untuk mengklarifikasi hal tersebut kepada BEMFA. Setelah ketiga
pihak bertemu pada satu forum, pihak rektorat ternyata memberikan keterangan
yang berbeda dengan keterangan yang diberikan kepada BEM U sebelumnya. Yuris
menegaskan bahwa pihak rektorat terkesan mengkambinghitamkan BEM U dalam
masalah tersebut. Yuris mengaku bahwa pihak rektorat terkesan cuci tangan
terhadap masalah tersebut. Tetapi, BEM U tetap berpegang pada keputusan rapat
tanggal 14 Agustus tersebut untuk tidak boleh ada selebaran apa pun.
Hal
tersebut berimbas kepada hubungan pihak BEM U dan BEMFA sehingga BEM U
memutuskan untuk tidak mengisi materi PKPT hari ke-2 di dalam ruang setiap
fakultas. “Karena desakan dari 8 BEMFA, akhirnya BEM U memutuskan untuk tidak
mengisi materi.” terang Yuris. Akhirnya, agenda dari BEM U pada PKPT hari kedua
ini hanya membahas tentang acara open house yang akan dilaksanakan pada hari
Jumat mendatang.
FIP
“Kesalahan
sudah tidak bisa dimaklumi.” Ujar Rino Hayyu Setyo selaku ketua BEM FIP ketika
ditanya alasan mengapa BEMFA sampai melakukan mediasi pada kemarin (19/8). Menurut
penuturan Rino, sebenarnya yang ingin dibahas BEMFA bukan mengenai student day maupun open house, namun
mengenai PKPT hari pertama. Selama ini, BEM U tidak pernah mengundang BEMFA
untuk melakukan rapat, dan selalu BEMFA yang berinisiatif untuk menjalin
komunikasi. Permasalahan terjadi ketika BEM FIP membagikan selebaran berupa
jadwal PKPT FIP kepada Maba, tetapi BEM U memberi peringatan pada Maba untuk
tidak menerima selebaran dalam bentuk apapun. Menanggapi hal tersebut, Rino
merasa terdzalimi karena selebaran tersebut sudah disetujui oleh Wakil dekan
III FIP, dan sebelumnya sudah ijin ke ketua panitia PKPT Universitas dan sampai
ke wakil rektor III.
Dalam
mediasi yang dilakukan oleh pihak Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Ormawa, dan
juga BEM U, Drs. H. Sucipto, M.Pd menyatakan bahwa ajang tersebut bukan untuk
menjatuhkan melainkan untuk mencari solusi, namun menurut pendapat Rino hal
tersebut juga perlu dilakukan sebagai sanksi sosial atas kinerja BEM U selama
ini. “Harus ada refleksi ulang.” Imbuh Rino.
FIS
BEM-FIS ingin
memberikan pengumuman baru kepada peserta yang menunjang PKPT, yakni membawa
alas duduk berupa koran untuk hari ini (20/8). Alas tersebut dipakai karena
gedung Sasana Budaya tidak memiliki karpet sebagai alas duduk. BEM FIS
menyampaikan maksud dan tujuannya tersebut kepada pihak BEM U agar diumumkan
kepada peserta di Graha Cakrawala.
Pada
awalnya BEM U menyetujui permintaan tersebut. Akan tetapi, hingga akhir acara
di Graha Cakrawala kemarin (19/8), pengumuman tersebut tidak diumumkan. Akhirnya,
setelah mengadakan pertemuan kemarin (19/8), BEM U meminta maaf kepada BEM FIS.
“Sebagai tanda permintaan maaf, BEM U yang menyediakan koran sejumlah mahasiswa
FIS, yaitu 759 buah,” ujar Heni ketua BEM FIS. “Penyerahan koran tersebut
dilakukan oleh Hafid perwakilah BEM U.” Imbuhnya.
Menurut
Heni, tidak hanya BEM FIS yang kecewa kepada BEM U, melainkan pihak pihak BEMFA
dari beberapa fakultas lain seperti FIP, FIK, dan FS. Sehingga pada akhirnya
semua BEMFA di UM membuat MoU tentang pemboikotan acara pengenalan yang akan
dilakukan BEM U. “MoU tersebut disetujui oleh semua BEMFA dan ditandatangani
langsung oleh Presma (presiden mahasiswa, red)”, tutur Heni.
FIK
Penyampaian
informasi yang terkesan simpangsiur antara pihak rektorat, BEM U, dan BEMFA
cukup menyita perhatian banyak pihak terkait dengan kelancaran pelaksanaan PKPT
tahun 2013. Persoalan membawa kebutuhan berupa kardus sebagai alas duduk bagi
Maba FIK menjadi kendala. Pihak BEM u tidak membenarkan adanya informasi selain
dari pengumuman di web UM tentang ketentuan PKPT, padahal hal ini terkait
dengan kebutuhan Maba itu sendiri.
“Persoalan
PKPT hari pertama, terkati dengan penyampaian informasi yang akan saya
sampaikan kepada Maba adalah FIK kan tidak
sama dengan tahun kemarin, kalau tahun kemarin berada di Gedung Kenanga yang
suasananya berbeda, sedangkan lapangan tenis ini kan semi indoor, tentunya
kalau Maba dibiarkan duduk lesehan seperti ini, bagaimana dengan kesehatan
mereka? Apa dari pihak pusat mau menanggung? Walaupun ada KSR. Jadi itulah
pertimbangan kami terkati dengan kardus sebagai alas duduk yang sudah kami
bincangkan pada wakil dekan 3. Namun akhirnya kami berhasil meminjam karpet
merah dari Graha Cakrawala” Ungkap Ketua BEM FIK yang akrab disapa Pepeng. (deb/ind/yna/fhm/pit/aft/avz//vga)
*buletin hal.1. Tanggal terbit 21 Agustus 2013
*buletin hal.1. Tanggal terbit 21 Agustus 2013
Comments
Post a Comment