Skip to main content

FIP Bersiaga Menyambut MABA 2013


             Suasana di sekitar area Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang pagi hari terasa begitu berbeda. Beberapa orang terlihat hilir-mudik masuk keluar Gedung Kuliah Bersama (GKB) Fakultas Ilmu Pendidikan untuk mempersiapkan pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT) yang sejatinya diselenggarakan pada hari Senin (19/8).

            Mahasiswa Baru UM angkatan 2013 di hari pertama ini lebih dikondisikan di Gedung Graha Cakrawala UM. Dengan kondisi seperti ini, para panitia yang ikut andil dalam persiapan PKPT di Fakultas masing-masing, khususnya FIP mulai bersiaga menghadapi penyelenggaraan PKPT yang akan diselenggarakan mulai besok (20/8) hingga dua hari kedepan.

            Sebanyak 1.008 Mahasiswa Baru (Maba) dan 8 Mahasiswa Lama FIP yang mengikuti hajatan tahunan PKPT kali ini yang akan menggunakan dua gedung, yaitu Gedung Kuliah Bersama (GKB) yang dikhususkan untuk mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan Gedung E1 lantai 2 FIP yang dikhususkan untuk mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling (BK) dan Administrasi Pendidikan (AP). Panitia yang bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan PKPT juga terlihat sibuk mendekorasi ruangan di dua gedung itu demi kenyamanan para peserta PKPT. Salah satu bentuk tindakan yang terlihat di lapangan adalah pemasangan karpet dan pemasangan sound system. Beberapa sarana juga terlihat siap digunakan, seperti layar LCD besar dan beberapa pendingin ruangan. Hal ini membuat persiapan PKPT di FIP terlihat semakin matang saja.

            Menurut Sugiyono, Kasubag Kemahasiswaan FIP, PKPT tahun ini akan terasa berbeda karena mahasiswa tidak diseragamkan berdasarkan jurusan tapi dijadikan satu dalam gedung. Selain itu juga, Maba akan difasilitasi dengan block note dan pulpen untuk merekam segala kegiatan selama PKPT berlangsung. Dengan model indoor, diharapkan bisa terbentuk karakter akademik yang utuh di dalam pribadi tiap mahasiswa.

            Seperti penyelenggaraan PKPT di fakultas yang lain, pihak fakultas FIP juga melakukan kerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas melalui sistem koordinasi yang baik antara satu dengan yang lain dalam penyelenggaraan acara. Meskipun begitu, BEM juga memiliki planning tersendiri yang memang telah disetujui oleh pihak fakultas, seperti Student Day. Walaupun begitu, kerjasama antara pihak fakultas dan BEM FIP sangat diperlukan demi suksesi acara PKPT 2013.

            “Apa yang dicita-citakan oleh fakultas adalah kelancaran pelaksanaan ini bisa tercapai dengan baik, tidak terjadi keributan, aman-aman saja, dan terkondisi dengan baik,” kata Kasubag Kemahasiswaan FIP sambil mengakhiri perkataannya. (hel/den)

*buletin hal.2. Tanggal terbit 20 Agustus 2013

             

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.