Skip to main content

Berebut Simpati Maba


            Rabu (21/8), ruang AVA E6 Fakultas Sastra ramai dengan sorakan mahasiswa baru (Maba) ketika pasukan dmeo dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) Jonggring Salaka memasuki ruangan. Tepat pukul 09.00 WIB operator dari Jonggring Salaka memutar video tentang ekspedisi dan kegiatan berpetualang mereka. Mereka yang terdiri dari Regina Ayu, Aat, Andri, Joni dan Bambang antusias mengenalkan Jonggring Salaka kepada Maba. Mereka juga menginformasikan seputar Open Recruitment yang dibuka mulai tanggal 21 Agustus hingga 12 Oktober 2013. Kegiatan yang mereka tawarkan sangat menarik mulai dari Fun Climbing hingga Fun Rafting. Antusiasme Maba juga terlihat ketika Joni dan Bambang selaku MC membuat guyonan hingga Maba tertawa terpingkal-pingkal. Disela-sela demo, banyak dari Maba yang bertanya seputar kegiatan-kegiatan yang ada di Jonggring Salaka.

            Tak mau kalah dengan UKM Jonggring Salaka. UKM Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) juga unjuk kebolehan dalam demo UKM kali ini. Diisi oleh David dan Intan, dua anggota dari KSR PMI. “Kalau UM bilang FS Fakultas Sastra, kita bilang FS Fakultas Super,” ucap Intan untuk menghangatkan suasana. Berdasarkan penuturan mereka, KSR PMI unit UM adalah KSR yang pertama kali berdiri di Indonesia. Mereka juga menawarkan kegiatan-kegiatan yang berdiri di KSR PMI. Diantaranya diklat, latihan rutin, training center, perawatan keluarga (PK), donor darah atau biasa disebut dorah, dan masih banyak lagi.

            Berbagai trik, kreatifitas dan gaya presentasi dikemas dan dipersembahkan dengan cantik untuk meyakinkan Maba supaya mau bergabung dan mengikuti kegiatan yang ada di UKM. (myd/sny//pit)

            *buletin hal.6. Tanggal terbit 23 Agustus 2013

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.