Pada sesi pertama,semua calon diperkenankan untuk
menyampaikan alasan mereka sehingga pantas untuk dipilih menjadi PRESMA dan WAPRESMA.
Pasangan nomor 1, Yuris dan Friska menyampaikan bahwa mereka akan memberikan
kontribusi untuk memajukan UM. “Kami pantas dipilih karena kami akan memberikan
kontribusi yang mana kontribusi tersebut adalah maksimal,” terang Yuris.
Pasangan nomor 2 Agus dan Slamet dalam kesempatannya
memaparkan keunggulannya, mereka meminta para pendukungnnya berdiri dan
menyanyikan lagu yel-yel islami dan memaparkan bahwa perjuangan mereka bukan
untuk kepentingan duniawi saja tetapi juga untuk kepentingan akhirat juga,
yaitu dengan jalan menerapkan syariat Islam.
Sementara,Nurhadi dan Anis, pasangan nomor 3, memaparkan
bahwa dengan dilandasi rasa cinta terhadap UM, mereka akan memberikan
kontribusi yang nyata terhadap UM, dan mengajak semua kalangan untuk
bersama-sama memajukan UM, “saya punya keinginan yang akan saya wujudkan, untuk
merangkul semua elemen mahasiswa, seluruh ormawa dari warnaapapun kalian,
putih, kuning, biru, merah, hijau, biru langit, ungu, maupun putih, ayo
semuanya melangkah bersama untuk membuat UM lebih baik,” terang Nurhadi
Selanjutnya para calon ditanya mengenai tema pada diskusi
panel kali ini, yaitu “Aktualisasi Visi Misi untuk Merevitalisasi BEM UM Menuju
UM lebih Jaya”. Menanggapitema tersebut, pasangan nomor 1 memaparkan kembali
visi dan misi mereka untuk menuju UM yg lebih baik.Pasangan ini mengatakan akan
mengadakan revolusi pelayanan, terkait layanan parkir, layanan akademik, dan
pelayanan kemahasiswaan, yang kedua akan merevolusi aturan atau
kebijakan-kebijakan kampus, selanjutnya akan membuat program kerja yang lebih
baik, dan melaksanakan koordinasi dengan civitas akademika UM.
Mereka akan
menjadikan BEM UM sebagai agen of control
dalam dunia kampus terutama terhadap kebijakan-kebijakan kampus, seperti yag
dipaparkan Friska, wakil nomor 1,“Apakah kebijakan-kebijakan kampus ini sudah
pro atau tidak dengan mahasiswa, ini perlu kita kritisi, kenapa ketika
kebijakan-kebijakan itu tidak pro terhadap mahasiswa dan merugikan mahasiswa,
mahasiswa harus seperti apa? Mahasiswa larinya kemana? Kami mencoba untuk
menaungi aspirasi-aspirasi mahasiswa tersebut dalam BEM UM”
Sementara calon nomor 2 menyampaikan bahwa jika mereka
terpilih maka yang akan dijunjung adalah silaturahim dan musyawarah. Silaturahmi
untuk melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak yang ada di UM,
sedangkan musyawarah untuk mewadahi dan menampung aspirasi mahasiswa. “Tugas
kami adalah memberikan pelayanan terhadap mahasiswa untuk mengembalikan salah
satu fungsi mahasiswa sebagai agen of change, agen perubahan, dan perubahan
kemana? hal ini perlu untuk diperjelas lagi, perubahan kita bukan perubahan
sosialis, kapitalis bukan tetapi perubahan yang kita upayakan adalah perubahan
kearah Islam,” papar Agus.
Pasangan nomor 3,menjelaskan “UM jaya menurut kami yaitu
ketika UM menggapai impian dan visinya, yaitu ketika UM menjadi universitas yang unggul yang memiliki
nilai-nilai kemanusiaan yang memiliki kedudukan di dunia pendidikan, dunia
teknologi, dunia ilmu pengetahuan dan dunia seni,” terang Nurhadi. Untuk mewujudkan
hal tersebut Nurhadi memaparkan perlunya langkah bersama dan kontribusi dari
semua kalangan yang ada di UM. Yang selanjutnya terkait fungsi dan peranan BEM,
pasangan momer 3 ini akan meningkatkan profesionalitas BEM UM yaitu dengan cara
menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat, meningkatkan koordinasi
dengan ORMAWA, memberikan pelayanan dan informasi publik kepada mahasiswa, dan
yang terakhir akan mewujudkan mahasiswa yang unggul dan bermoral.
Layaknya Pemilihan
Umum di Negara kita, para calon selalu membawa janji-janji dan harapan besar
terhadap rakyat untuk suatu perubahan yang lebih baik. Semoga janji – janji
yang diusung para CAPRESMA bukan sekedar janji belaka. Tulisan ini adalah
catatan untuk melihat apakah janji-janji tersebut akan terelisasi setahun
mendatang. (imn//vga)