Skip to main content

Ada ApadenganPEMIRA? Oleh: Nikmah*



Menanggapisalahsatupermasalahan yang terjadipadaserangkaianacara PEMIRA yang berlangsungpadahari Rabu (20/2), yaitumolornyawaktuperhitungansuara yang telahditetapkansebelumnya, karenaadanyamediasi yang berlarut-larut yang mengakibatkankericuhan di luar (depanSasanaKrida). Salah satuanggotaPANWASLUmengatakanbahwahaltersebutmerupakansuatuperkara yang wajarterjadidalam PEMIRA, bahkansudahmenjadiadat.Fungsimediasiseharusnyauntukmenyelesaikan suatupermasalahan yang terjadidalam PEMIRA secaraterbukasampaiditemukantitikpermasalahanya.Namundemikian,nyatanyajikakitatinjaulebihlanjut, mediasijugadapatmemicubeberapapermasalahanbaru.Permasalahan-permasalahantersebutdiantaranyaadalahmembuatparasimpatisantidaksabaruntukmenungguketidakjelasankelanjutanperhitungan, yang manahaltersebutmengakibatkankericuhandancemoohan yang sangattidaketisdalamkalanganmahasiswa.
Salah seorangpenjagakeamananuniversitas yang ditugaskanuntukmenjagakeamanandanmengawasiberlangsungnyaserangkaianacaratersebutmengungkapkan, “Jikasajapadamalamitu, tidakadapenjagaanketatdariuniversitas, kemungkinanketua KPU danjajarannyabisadihabisiparasimpatisan yang adadiluar. Keadaan di luarsangatpanas, akantetapi yang di dalammalahbersikapsantai. Bagaimanaini KPU?” Ungkapantersebuttidakjauhberbedadenganapa yang telahdisampaikanoleh Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan, Bapak Suciptosetelahmelihatadanyakericuhandarikalanganmahasiswa partisipan yang ada di luarSAKRI. Beliaumengatakan, “Alangkahbaiknyajikamediasisegeradiselesaikan, takperluberlarut-larutdalammelakukanmediasi.Sesegeramungkinperhitungandimulai agar PEMIRA segeraselesai.Malaminijuga (20/2) pukul 24.00 WIB, KPU, PANWAS, dan MK semuanyaharussegerakeluardarigedungSAKRI. Melanjutkanperhitunganpagihari (21/02) pukul 08.00 WIB.  Di luarsanaitusudahterlalupanas, yang di dalamsinimalahsantaisajamenghadapipermasalahan. Tidakkah kalian berpikirhalitu?Jikasajatadikeamanantidaksigapmenghadapipemberontakandaripendukung-pendukungcalontersebut, bisa-bisa kalian dihabisi.Dan satuhallagi, mungkinpintukacagedunginibisapecah.Makadariitu, anak-anakkusegeralahmelakukanperhitungandanjanganmenunda-nunda.Kami beriwaktusampaibesok”.
Itulahungkapan-ungkapan yang terlontardariatasan, KPU hanyadiberiwaktuhinggapagiharinyauntukmelakukanperhitungandanmenghapuskanmediasi.Namun, suatuhal yang perludiingatbahwamediasijugaberlangsungkarenapermintaandariTS.Padaakhirnya, perhitunganberlangsungpada (23/01) malamharitepatnyapukul 23.00 WIB setelahmediasiselesai. Sungguhanehmemangjikamelihat PEMIRA tahunini, yang manamediasiterjadisampaiberhari-hari.Berdasarkanpenuturandiatastadi jugadapatdisimpulkanbahwadalam PEMIRA ini, banyakterjadipermasalahan yang manaseolah-olahhaltersebutterjadikarena KPU kurangsigapdalammengambilkeputusandankurangpersiapan.Sebagaimana yang terjadi di TPS PP2 dan PP3 tentangkuranglengkapnya DPT sehinggamenyebabkanmahasiswa yang mauikutberpartisipasidalampemilihantersebutharuskecewakarenanamanyatidakterdaftardalamDPT.Namun, apakahsemuapermasalahan-permasalahan yang terjadisemata-matakesalahandariKPU atau PANWAS bahkan MK? Perlukitatinjaukembalibahwahaltersebutterjadibukanlahsemata-matakesalahandari KPU maupunjajarannya. Selamaini, KPU sudahmenjalankantugas-tugasnyadenganbaikdansemaksimalmungkin.Adapunpermasalahan DPT, anggota KPU memperolehnyadari TU masing-masingfakultas. Sedangkan, adanyamediasiterjadikarenaadanyasuatumasalah yang harusdiselesaikandenganterbuka.Jadi, molornyaperhitungansuarabukanlahsuatuhal yang diinginkanataupun disengajaoleh KPU karena KPU sudahbekerjasemaksimalmungkinsebagairelawan PEMIRA yang relamegorbankanwaktunyaberhari-hari demi berlangsungnya PEMIRA ini. KPU jugasudahmenetapkankapanwaktuperhitunganakandimulai. Adapunkemoloran yang disebabkanterjadinyamediasi yang berlarut-larutitudiluarkendali KPU karenahaltersebutmerupakanpersetujuan TS darimasing-masingcalon.
*penulisadalahpenggiatpersmahasiswa LPM Siar

Comments

Popular posts from this blog

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.