Skip to main content

Survei LPM Siar: Kepuasan Mahasiswa UM terhadap Pelayanan Kampus



Survei LPM Siar: Kepuasan Mahasiswa UM terhadap Pelayanan Kampus

Tim Litbang LPM Siar

Picture by: Divisi Litbang LPM Siar

Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Siar melakukan survei terkait pelayanan administrasi pegawai yang diberikan kepada mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM).  Survei dilakukan dengan menyebarkan angket online selama sepuluh hari terhitung sejak 31 Mei 2017 hingga 9 Juni 2017. Angket tersebut diisi oleh semua mahasiswa dari keseluruhan fakultas yang terdapat di UM, tidak terkecuali mahasiswa pascasarjana.

Adapun hasil yang telah dihimpun oleh tim litbang LPM Siar menunjukkan 48,1% mahasiswa menyatakan puas dengan pelayanan UM karena informasi yang diberikan jelas dan akurat. Namun, sebanyak 39,4% menyatakan bahwa pelayanan pegawai UM mengecewakan karena mahasiswa sering mendapat perlakuan kurang baik dengan porsentase angka 41,5%. Selain itu 31,1% menyatakan sering mendapatkan perilaku yang tidak menerapkan asas sopan santun.

Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik simpulan bahwa pelayanan administrasi yang diberikan oleh pegawai UM sudah cukup baik karena informasi yang diberikan cukup jelas dan akurat. Namun, pegawai UM perlu berpegang teguh dan meningkatkan asas sopan santun dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa sehingga mahasiswa dapat benar-benar merasakan kepuasan pelayanan secara maksimal.


Comments

Popular posts from this blog

Menang Tanpa Perang

 Oleh: Fajar Dwi Affanndhi Pesta tak lagi meriah. Tidak seperti pesta yang biasa kita ketahui, hingar bingar, penuh warna-warni, dan dinanti-nanti. Pesta demokrasi di kampus ini sepi. Jangan harap perdebatan panas antar calon pemimpin. Ketika calonnya saja hanya satu. Ya, calon tunggal   tanpa lawan. Pemilu Raya, atau yang biasa kita sebut PEMIRA, kini seakan hilang greget -nya. Hampir di semua fakultas di UM terdapat calon tunggal.   Baik itu calon ketua BEM, ketua HMJ, atau bahkan yang lebih parah, calon DMF yang seharusnya dipilih lima orang dari setiap jurusan, malah hanya ada satu calon dalam satu fakultas yang notabene terdiri dari beberapa jurusan. Padahal, adanya calon tunggal bukan tidak mungkin yang terjadi mereka bakal   “menang tanpa perang”.  

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.