Skip to main content

Beasiswa itu Mudah

Beasiswa itu Mudah
*Tanti Tri Agustini

Picture by: d.y.novitasari


Mayoritas mahasiswa mungkin banyak yang bertanya- tanya bagaimana cara ataupun kiat mendapatkan beasiswa. Pada dasarnya untuk memperoleh beasiswa, perlu adanya niat yang berasal dari diri sendiri. Niat merupakan fondasi awal yang dibutuhkan untuk langkah selanjutnya. Selain itu, usaha yang maksimal juga dibutuhkan. Hasil maksimal hanya dapat diperoleh dengan usaha yang maksimal pula.

Usaha dapat dilakukan dengan cara mencari informasi tentang beasiswa. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui website resmi ataupun dari majalah dinding kampus. Selain itu, informasi beasiswa juga bisa didapatkan melalui teman atau seminar. Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jadi, jangan pernah menyerah dengan keadaan apapun yang sedang dihadapi. Apabila informasi yang dicari belum memenuhi, tetaplah bersemangat untuk mencari dan terus mencari.

Selanjutnya, setelah mendapatkan informasi beasiswa yang diinginkan, mulailah mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi. Yakinkan diri, bahwa seleksi pasti bisa dihadapi. Beri motivasi pada diri sendiri bahwa seleksi beasiswa yang kita ikuti merupakan wujud kepedulian kita untuk meringankan beban orangtua dan sebagai pengalaman hidup. Hal yang paling penting untuk menemani usaha kita adalah dengan doa. Hal ini memiliki peranan yang penting untuk lolos dalam seleksi beasiswa. Apabila semua hal tersebut telah dilakukan, selanjutnya, serahkan pada Tuhan. Berhasil tidaknya, percayalah bahwa Tuhan telah menyiapkan rencana terindah dalam hidup yang bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

*Penulis adalah pegiat LPM Siar UKMP UM

Comments

Popular posts from this blog

Menang Tanpa Perang

 Oleh: Fajar Dwi Affanndhi Pesta tak lagi meriah. Tidak seperti pesta yang biasa kita ketahui, hingar bingar, penuh warna-warni, dan dinanti-nanti. Pesta demokrasi di kampus ini sepi. Jangan harap perdebatan panas antar calon pemimpin. Ketika calonnya saja hanya satu. Ya, calon tunggal   tanpa lawan. Pemilu Raya, atau yang biasa kita sebut PEMIRA, kini seakan hilang greget -nya. Hampir di semua fakultas di UM terdapat calon tunggal.   Baik itu calon ketua BEM, ketua HMJ, atau bahkan yang lebih parah, calon DMF yang seharusnya dipilih lima orang dari setiap jurusan, malah hanya ada satu calon dalam satu fakultas yang notabene terdiri dari beberapa jurusan. Padahal, adanya calon tunggal bukan tidak mungkin yang terjadi mereka bakal   “menang tanpa perang”.  

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.