Skip to main content

Kabag Kemahasiswaan Menanggapi Pemboikotan Buletin Siar



Diboikotnya buletin Siar untuk beredar di beberapa fakultas seperti Fakutas Sastra (FS), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA), dan Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi) yang dilayangkan pada mediasi Jumat (15/08), dituding tak berizin oleh Panwas, ditanggapi santai oleh Drs. Taat Setyohadi, Kabag Kemahasiswaan UM.

Sabtu (16/8) ketika ditemui di ruangannya di gedung A3 lantai 3,  Drs. Taat  menyatakan bahwa tidak ada masalah untuk beredarnya media informasi di dalam PKPT. Namun, beredarnya harus di luar kegiatan PKPT agar tidak mengganggu dan berita yang ditulis tidak mengandung provokatif dan SARA.

“Oke, ndak ada. Saya juga tidak melarang,” ujar Drs. Taat Setyohadi. Penyebaran buletin di beberapa fakultas dapat langsung disebar. Namun, jika berhubungan dengan kegiatan PKPT, maka harus meminta izin pada Wakil Dekan III masing-masing fakultas sedangkan jika penyebaran itu dilakukan saat kegiatan PKPT hari pertama berlangsung, maka izin penyebaran harus melalui Kabag Kemahasiswaan atau bisa ke Wakil Rektor III. “Menulis apa pun boleh, asal jangan sampai mengganggu aktivitas, kalaupun itu mengganggu akan dapat menyebabkan ini (red:buletin) ditutup,” tutur Drs. Taat Setyohadi. 

Drs. Taat Setyohadi menambahkan, jika berita berisi informasi yang edukatif dan bermanfaat maka hal tersebut tidaklah menjadi masalah dan sumbernya harus jelas. Beliau sendiri juga mengakui bahwasannya jika judul suatu berita itu  lugu, maka tidak menarik untuk dibaca. “Ya, memang judul berita itu boleh menarik, tapi isinya harus dikonfirmasi terlebih dahulu,” tutur Kabag Kemahasiswaan. (ony//gia//avz/yna)



*buletin hal.5 terbit edisi 20 Agustus 2014
 

Comments

Popular posts from this blog

Menang Tanpa Perang

 Oleh: Fajar Dwi Affanndhi Pesta tak lagi meriah. Tidak seperti pesta yang biasa kita ketahui, hingar bingar, penuh warna-warni, dan dinanti-nanti. Pesta demokrasi di kampus ini sepi. Jangan harap perdebatan panas antar calon pemimpin. Ketika calonnya saja hanya satu. Ya, calon tunggal   tanpa lawan. Pemilu Raya, atau yang biasa kita sebut PEMIRA, kini seakan hilang greget -nya. Hampir di semua fakultas di UM terdapat calon tunggal.   Baik itu calon ketua BEM, ketua HMJ, atau bahkan yang lebih parah, calon DMF yang seharusnya dipilih lima orang dari setiap jurusan, malah hanya ada satu calon dalam satu fakultas yang notabene terdiri dari beberapa jurusan. Padahal, adanya calon tunggal bukan tidak mungkin yang terjadi mereka bakal   “menang tanpa perang”.  

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.