Skip to main content

BEM FIP Gelar Open House Usai PKPT



         Seusai kegiatan PKPT hari keempat dilaksanakan, panitia PKPT FIP masih terlihat sibuk dengan kegiatannya. Nampakya BEM FIP menggelar acara Open House untuk memperkenalkan Unit Kegiatan yang ada di FIP kepada Maba FIP 2014. Siang hari yang terik tak menyurutkan semangat dari panitia untuk menyemarakkan acara Open House. Maba juga terlihat begitu antusias dengan acara yang disajikan.

Unit Aktifitas yang membuka stand pada Open House di FIP merupakan bagian dari Divisi Bakat Minat di bawah naungan BEM FIP. Empat unit aktifitas disana, yaitu; Seruni (dibidang kerohanian agama Islam), OPIUM (dibidang seni), Spion Duty (dibidang olahraga), dan MP3 (dibidang kepenulisan). Saat dikonfirmasi mengenai acara ini, beberapa Unit Aktifitas mengaku senang dengan acara yang digelar BEM FIP. Menurut mereka ini adalah ajang untuk memperkenalkan kegiatan-kegiatan yang mereka miliki kepada Maba FIP. Kiki, Ketua Spion Duty, menuturkan bahwa acara ini dapat menumbuh kembangkan bakat dan minat Maba. 

Berbagai cara dilakukan masing-masing Unit Aktifitas untuk menarik Maba agar datang ke stand mereka. Salah satunya dilakukan oleh Seruni. Mereka menarik minat Maba dengan membagikan makanan gratis. Cara ini sukses dilakukan kerena banyak Maba yang ternyata tertarik untuk mengunjungi stand mereka dan menikmati makanan yang dibagikan. Sayangnya, beberapa Maba mengaku bahwa mereka datang ke stand tersebut hanya karena ada makanan gratisnya. Berbeda dengan Sindra, Eva dan Wulan datang dengan sukarela ke Unit Aktifitas Opium karena mereka mempunyai bakat dan minat di seni musik dan seni teater. Acara Open House ini juga disemarakkan dengan hiburan musik dan musikalisasi puisi. (evl/dsl//gia)



*buletin hal.5 terbit edisi 20 Agustus 2014
 

Comments

Popular posts from this blog

Menang Tanpa Perang

 Oleh: Fajar Dwi Affanndhi Pesta tak lagi meriah. Tidak seperti pesta yang biasa kita ketahui, hingar bingar, penuh warna-warni, dan dinanti-nanti. Pesta demokrasi di kampus ini sepi. Jangan harap perdebatan panas antar calon pemimpin. Ketika calonnya saja hanya satu. Ya, calon tunggal   tanpa lawan. Pemilu Raya, atau yang biasa kita sebut PEMIRA, kini seakan hilang greget -nya. Hampir di semua fakultas di UM terdapat calon tunggal.   Baik itu calon ketua BEM, ketua HMJ, atau bahkan yang lebih parah, calon DMF yang seharusnya dipilih lima orang dari setiap jurusan, malah hanya ada satu calon dalam satu fakultas yang notabene terdiri dari beberapa jurusan. Padahal, adanya calon tunggal bukan tidak mungkin yang terjadi mereka bakal   “menang tanpa perang”.  

Pemira FIS Ternodai

Indikasi Pemalsuan Syarat Pencalonan di HMJ Geografi Rabu (25/11) – Ketua Komisi Pemilihan Fakultas Ilmu Sosial (KPFIS), Junaidi, mengatakan   bahwa terjadi beberapa permasalahan pada serangkaian kegiatan Pemilihan Raya (Pemira) FIS. Salah satunya adalah i ndikasi pemanipulasian sertifikat ospek jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi (HMJ Volcano) untuk wakil calon nomor 1, Rezra. ”Ada ketidakterimaan dari beberapa mahasiswa mengenai salah satu calon, gara-gara ada salah satu calon yang persyaratanya nggak tepat, menurut mereka. Contohnya sertifikat mbak, menurut sang pelapor itu palsu”, ujar Subur selaku Ketua KPFIS.

LPJ Ajarkan Korupsi pada Mahasiswa*

Jika kita membicarakan tentang korupsi memang tidak akan pernah ada habisnya. Dari siapa yang bertanggung jawab sampai bagaimana korupsi itu selau meracuni moral bangsa Indonesia. Banyaknya koruptor juga tidak lepas dari peran pendidikan yang ada pada jenjang sekolah ataupun pendidikan yang tertanam pada keluarga sejak kecil. Kebiasaan berbohong yang di ajarkan oleh para orang tua memicu salah satu bibit-bibit koruptor. Contohnya seperti ini, ada orang tua bilang ke anaknya “nak nanti kalau ada yang mencari mama, bilang yaa mama sedang keluar” padahal si mama sedang asyik-asyik menonton TV di dalam rumah. Secara tidak langsung sang mama mengajarkan berbohong pada si anak. Ketika anak terdidik untuk tidak jujur, maka kebiasaan ini akan membentuk karakternya, apalagi tanpa adanya landasan agama yang jelas.