foto: gubuginformasi.com oleh Imai Larasati* Tentu masih lekat di ingatan kita semua polemik yang dihadapi oleh sistem pendidikan di Indonesia tahun lalu. Penerapan kurikulum baru yang dinilai banyak pihak terlalu terburu-buru dan sarat akan kepentingan politik. Pemerintah banyak dikecam karena pada saat itu juga bersamaan dengan berakhirnya masa kerja menteri pendidikan Mohammad Nuh. Masyarakat awam yang sejatinya bahkan tidak mengetahui apa kurikulum yang ditetapkan untuk pendidikan anak mereka terburu-buru menyimpulkan bahwa pemerintah menjadikan anak mereka sebagai alat uji coba berkat pemberitaan di media sosial, elektronik, maupun media cetak. Karena banyak orang tua minim pengetahuan tentang sistem pendidikan. Menurut mereka pendidikan ya sekolah --pulang pergi untuk menuntut ilmu. Tidak benar-benar mengerti apa yang dipelajari oleh anak mereka diatur oleh kurikulum. Bahkan masih banyak orang tua menitipkan pengambilan laporan hasil belajar anak mereka kepada
Berfikir Merdeka Menyajikan Wacana